Operasi Zebra Selesai, Sebanyak 230 Pengendara Langgar Lalu Lintas di Kabupaten Bandung

JABAR EKSPRES – Operasi Zebra yang berlangsung mulai dari tanggal 14 Oktober hingga 27 Oktober 2024 mencatat ratusan pengendara terjaring operasi tersebut.

Sebanyak 230 pelanggar pun terjaring dengan rata-rata dalam sehari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung sebanyak 40 hingga 50 kali.

“Dalam operasi ini ada 230 pelanggar yang terjaring, cuman sisanya kita tegur, dan pelanggaran yang mengakibatkan kecelakaan kita lakukan tilang etle mobile,” ujar Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Galih Apria saat ditemui di ruangannya, Kamis (31/10).

Menurut Galih, selama operasi tersebut pelanggaran yang paling menonjol yakni kecelakan berkendara dan minimnya kesadaran pengendara terkait helm.

“Soalnya rata-rata, kesadaran tidak menggunakan helm menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan,” jelasnya.

BACA JUGA: PWI Kota Bogor Gelar Lomba Video Instagram, Angkat Suara Warga Lewat ‘Wajah Kota Bogor’ ala Citizen Journalism

Galih juga menyebut, selama operasi zebra, ada tujuh orang yang mengalami luka ringan, sedangkan dua orang mengalami luka berat dan satu orang meninggal dunia.

“Jadi memang dua pelanggaran itu yang menyebabkan kecelakaan,” katanya.

Galih menuturkan, selama operasi zebra pihaknya mampu menurunkan angka kecelakaan.

“Alhamdulillah target pencapaian penurunan laka lantas dan fatalitas korban,” terang dia.

Meski begitu, dia juga mencatat beberapa evaluasi yang nantinya bakal menjadi perencanaan operasi yang akan datang.

“Selama operasi zebra berlangsung pun pemeriksaan kendaraan dalam bentuk KTMDU yang dilakukan bersama Samsat Kabupaten Bandung, Dishub Kabupaten Bandung, dilakukan guna menekan pelanggaran administratif,” ungkapnya.

BACA JUGA: Bangun Kreativitas Sejak Dini, Siswa-Siswi SMP se-Cimahi Unjuk Gigi dalam Lomba SSK

Galih mengaku, dalam operasi ini bukan saat pelaksanaanya yang mesti diawasi, justru setelah operasi yang harus diawasi.

Lantaran operasi ini digelar bukan untuk semata-mata menertibkan, namun perlu ada perhatian sepascanya.

Bahkan pada minggu kedua pelaksanaan sudah terlihat hasilnya terkait ketertiban dan kesadaran berkendara dengan adanya penurunan.

“Paling utama adalah bukan hanya pada saat operasi zebra, tapi juga pada pasca operasi zebra ini kesadaran untuk berlalu lintas. Ingat bahwa kecelakaan itu berawal dari pelanggaran, kecelakaan itu berawal dari pola kita berkendara, ngebut, pola stamina badan,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan