DKPP Bandung Barat Pastikan Stok Pupuk Subsidi Bagi Petani Aman Hingga Puncak Musim Tanam 2024

JABAR EKSPRES – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan ketersediaan pupuk subsidi bagi petani di wilayahnya aman.

Hal itu berdasarkan hasil peninjauan distribusi komoditas. Bahkan alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat tidak akan habis hingga puncak musim tanam 2024.

Kepala DKPP Kabupaten Bandung Barat, Lukmanul Hakim mengatakan, dari hasil tinjauan, ketersediaan pupuk bersubsidi untuk 3 bulan terakhir yakni Oktober, November dan Desember sebanyak 59 persen dari alokasi pertahun sebanyak 16 ribu ton pupuk subsidi.

“Terkait untuk 2024 terhitung sampai September, rata-rata penebusan sampai 30 September, itu penebusan pupuk rata-rata untuk pupuk urea dan npk itu di angka 42 persen, jadi untuk Oktober sampai Desember itu kita punya stok 59 persen alokasi,” kata Lukmanul Hakim kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).

BACA JUGA: Bawaslu Bandung Barat Cari Bukti Baru Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas Kades 

Ia menegaskan, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Bandung Barat bagi sekiranya 76.000 petani. Oleh karena itu, hingga puncak musim tanam ketersediaan pupuk bersubsidi di wilayahnya aman.

“Saya yakin tidak akan tertebus semuanya dan pasti akan tersisa. Untuk alokasi 2024 sangat aman malah saya yakin tidak akan tertebus semuanya. Alokasi pupuk subsidi di KBB untuk urea 16 ribu ton, NPK 12 ribu ton,” katanya.

Masih kata Lukman, hingga saat ini setiap tahun stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Bandung Barat tidak seluruhnya tertebus seluruhnya oleh para petani. Hal tersebut membuktikan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi aman.

“Faktanya kita memiliki rekam jejak realisasi penebusan dari 5 tahun terakhir tidak pernah Bandung Barat itu lewat atau alokasi itu tidak pernah habis,” katanya.

BACA JUGA: Cek Disini untuk Prosedur Serta Info Lelang di BRI!

“Tahun 2023 saja urea hanya 70 persen dan NPK 40 persen itu tidak tertebus semua dan tersisa. Apalagi di tahun 2024, saat urea di angka 98 persen kemudian npk 68 persen itu sangat aman dalam sisi alokasi,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, setelah itu alokasi dari masing-masing petani itu ada di aplikasi ipuber yang dipegang oleh kios. Makanya penebusan itu lebih mudah dari tahun kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan