JABAR EKSPRES – Preeklamsia merupakan salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi pada ibu hamil. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat mengancam nyawa ibu dan bayi. Di Mojokerto dan sekitarnya, peningkatan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan preeklamsia menjadi hal yang krusial.
Melansir pafikabupatemojokerto.org, sebagai tenaga kesehatan yang sering kali berinteraksi dengan masyarakat, apoteker memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kesehatan terkait kondisi ini. Edukasi yang tepat tentang pengelolaan tekanan darah, nutrisi, dan aktivitas fisik dapat membantu ibu hamil menjalani kehamilan yang sehat dan bebas risiko preeklamsia.
Preeklamsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan kerusakan organ, terutama ginjal, yang biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan. Di daerah Mojokerto, faktor-faktor seperti kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai, keterbatasan pengetahuan tentang kondisi ini, dan pola makan yang tidak seimbang dapat meningkatkan risiko preeklamsia pada ibu hamil.
Salah satu tantangan utama di daerah ini adalah kesulitan dalam memantau tekanan darah ibu hamil secara rutin, terutama bagi mereka yang tinggal di pedesaan. Selain itu, kebiasaan diet yang tinggi garam dan rendah asupan nutrisi esensial seperti kalsium dan magnesium dapat memperparah kondisi ini.
Oleh karena itu, apoteker di Kabupaten Mojokerto perlu mengambil langkah proaktif dalam memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat untuk mengurangi risiko ini.
BACA JUGA: Khasiat Luar Biasa Kopi Hitam, Menemukan Manfaat Ajaib untuk Kesehatan Tubuh dan Mental
Pengelolaan Tekanan Darah Selama Kehamilan
Salah satu intervensi utama yang bisa dilakukan apoteker adalah memberikan edukasi terkait pengelolaan tekanan darah selama kehamilan. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan penyebab utama preeklamsia. Kamu, sebagai apoteker, bisa menjelaskan kepada ibu hamil tentang pentingnya rutin memantau tekanan darah, baik melalui kunjungan ke fasilitas kesehatan maupun dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah di rumah.
Edukasi mengenai penggunaan obat antihipertensi yang aman untuk ibu hamil juga sangat penting. Beberapa obat mungkin tidak disarankan karena dapat berdampak buruk pada janin. Di sini, peran apoteker sangat penting dalam memastikan bahwa obat yang diberikan sesuai dengan rekomendasi dokter dan aman untuk ibu hamil.