JABAR EKSPRES – Pemerataan layanan perbankan dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Hingga agustus 2024, 1 juta Agen BRILink tersebar di 62 ribu desa di tanah air.
Direktur Utama BRI Sunarso megatakan, keberadaan Agen BRILink tidak hanya membuka dan mendekatkan akses keuangan semata, namun menciptakan sharing economy bagi masyarakat.
“Agen-agen ini berhasil mencatatkan volume transaksi sebesar Rp1.037 triliun,” katanya.
Menurut Sunarso, volume transaksi dan pendapatan yang besar tersebut menarik dan mendorong antusiasme masyarakat untuk menjadi Agen BRILink.
BACA JUGA: BMKG: Curah Hujan di Jabar dan Bandung Raya Rendah, Puncak Musim Hujan Diperkirakan November
Sunarso menambahkan, dari total transaksi AgenBRILink sebesar Rp1.400 triliun pada tahun 2023, Agen BRILink bisa mendapatkan Rp 3 triliun hingga Rp4,5 triliun atau 2 sampai 3 kali lipat dari fee yang diterima BRI. Hal ini merupakan bentuk sharing ekonomi yang nyata bagi masyarakat.
“Karena begitu orang bayar fee transaksi Rp5.000, Rp2.000 setor ke bank, Rp3.000 untuk agen. Tapi apakah mereka terima 3.000? Belum tentu karena rata-rata banyak yang bayar uangnya pecahannya 10.000 atau 20.000 kembali 5.000 atau 15.000 biasanya tidak di ambil. Karena fee tersebut masih lebih murah dibandingkan apabila harus pergi ke bank yang jaraknya cukup jauh,” ungkap Sunarso.
Sunarso kemudian menjelaskan bahwa jumlah desa di Indonesia setidaknya ada 75 ribu, dengan jumlah agen yang mencapai 1 juta dan tersebar di 62 ribu desa.
“Artinya satu desa sudah ada beberapa AgenBRILink dan menjangkau lebih dari 80 persen wilayah Indonesia”, kata Sunarso di acara Indonesia Future Policy Dialogue, yang diselenggarakan Katadata Indonesia, Rabu 19 Oktober 2024.
Sunarso berharap bahwa Agen BRILink dapat turut mendorong pertumbuhan perekonomian nasional secara merata di seluruh wilayah Indonesia melalui sharing economy berupa penyediaan lapangan kerja.
BACA JUGA: Spoiler One Piece Chapter 1131: Akhirnya Bounty Dragon dan Sabo Diperlihatkan!
“Tugas negara adalah mensejahterakan rakyatnya, dan cara terbaik sejahterakan rakyatnya adalah dengan memberikan pekerjaan,” katanya.
“Maka pertumbuhan ekonomi yang didukung dengan partisipasi tenaga kerja yang maksimal itulah yang memberikan kesejahteraan dalam artian sejahtera lahir dan batin,” pungkas Sunarso.