Tampil Beda, Paslon Dikdik-Bagja Kenakan Produk Lokal Cimahi di Debat Publik Pilkada 2024

JABAR EKSPRES – Pilihan outfit menjadi salah satu cara pasangan calon memperkenalkan diri dan membentuk ciri khas mereka kepada masyarakat.

Hal ini terlihat pada penampilan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Dikdik Suratno Nugrahawan dan Bagja Setiawan, saat debat publik yang digelar di Aula TNI Mulyono, Gedung FISIP Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Minggu (27/10/2024) malam.

Dikdik-Bagja tampil beda dengan mengenakan jaket model baseball berwarna abu-abu bergaris hitam, jauh dari penampilan biasanya yang menggunakan kemeja atau kaos bertuliskan nama mereka.

Penampilan mereka kali ini mencuri perhatian, terutama karena seluruh outfit yang dikenakan merupakan produk lokal asli Cimahi.

BACA JUGA:Debat Publik Calon Wali Kota Cimahi Dihiasi Interupsi, Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 1 Soroti Pelanggaran Aturan

Calon Wakil Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Bagja Setiawan, dengan bangga menjelaskan bahwa dari jaket hingga sepatu yang dikenakannya semuanya adalah buatan lokal Cimahi.

“Jaket kami dari Asbhoel, jam tangan juga Asbhoel, ini produk asli Cimahi. Sepatu juga kami gunakan Thunder Bear, yang juga asli Cimahi,” ungkap Bagja kepada wartawan usai debat.

Bagja menambahkan, jika mereka terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, salah satu prioritasnya adalah mendukung dan melahirkan lebih banyak produk-produk unggulan asli Cimahi.

BACA JUGA:Peran Pemuda Jadi Sorotan di Debat Pilkada Cimahi 2024

“Kami berharap dengan terpilihnya kami nanti, bisa melahirkan produk-produk unggulan baru,” tegasnya.

Sebelumnya, Dikdik mengusulkan pemberian modal kerja bagi pelaku UMKM. Melalui kebijakan dalam tiga langkah utama, rescue, recovery, dan redevelopment.

In syaa Allah, kami akan memberikan manfaat yang nyata melalui tiga langkah ini,” tegasnya.

Dikdik menegaskan kembali strategi penanggulangan kemiskinan, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan sektor lain dalam pengentasan kemiskinan.

“Kita harus memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk bekerja dan mendapatkan pendidikan yang layak agar mereka bisa lebih mandiri,” jelas Dikdik. (Mong)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan