JABAR EKSPRES – Darurat sampah jadi ancaman serius yang bakal dihadapi Kota Bandung. Di samping telah overload-nya Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, program penanggulangan sampah di skup kewilayahan pun belum berjalan optimal.
Bahkan, rencananya pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bakal mengevaluasi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkenaan dengan jumlah ritase yang malah semakin bertambah ke TPAS Sarimukti.
Dari yang semula 170 ritase perhari, kini menjadi 180-185 ritase perhari. Padahal, Pemkot Bandung sebelumnya berkomitmen menekan angka pembuangan sampah ke TPAS Sarimukti menjadi 140 ritase perhari.
Perhari ini, Pemkot Bandung mengeluarkan slogan dengan bunyi “Tidak Dipilah Tidak Diangkut”. Hal ini tentunya merupakan upaya pemerintah guna menanggulangi sampah dilingkup kewilayahan.
Ditanya terkait hal tersebut, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan mengaku, upaya pemerintah dalam hal menanggulangi problematika sampah sampai saat ini hanya terfokus pada penyelesaian jangka pendek.
Diakuinya, macam inovasi yang ditawarkan cenderung menekan masyarakat. Padahal Pemkot selaku leading sector seharusnya bisa menggaet masyarakat guna menangani permasalahan tersebut.
“Pemkot dan masyarakat harus saling bergandengan tangan. Pemkot juga harus bisa menjembatani apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Selama ini, penyelesaian sampah cenderung dilakukan akibat adanya urgensi kedaruratan sampah, alhasil banyak masyarakat merasa ditekan,” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (28/12).
Selain itu, perlu adanya edukasi yang berakibat pada pemahaman jangka panjang terkait penanggulangan sampah. Maka dari itu, Cecep meminta agar sosialisasi bisa difokuskan pada level pelajar di Kota Bandung.
BACA JUGA:Dukungan Penuh Bung Towel Mengiringi Langkah Inez Sebagai Student Athlete!
Menurutnya, ketika muncul pemahaman penanggulangan sampah di kalangan pelajar, bukan tak mungkin harapan zero waste sampah di Kota Bandung bisa terealisasi.
“Ketika anak-anak paham soal bahaya sampah apabila tidak dipilah, ini kan tentunya akan terus berkelanjutan. Nantinya tinggal bagaimana memanfaatkan hal ini,” ungkapnya.
Kendati demikian, diakui Cecep, hal ini tidak akan berjalan mudah. Tinggal bagaimana keseriusan Pemkot Bandung dalam hal menanggulangi problematik sampah yang telah lama terjadi.