Kegiatan ini juga sebagai forum yang mewadahi para ahli dan penggiat pengajaran bahasa Inggris, serta mereka yang menggeluti bidang kajian linguistik terapan untuk dapat menyampaikan ide, hasil penelitian, dan pengalaman para peserta. Selain itu, pembicara juga dapat mempresentasikan tren dan inovasi, serta best practices yang telah diterapkan selama ini.
Tema yang dipilihnya pun berfokus pada peran penting bahasa Inggris dalam pergaulan dunia, dengan melihat keberagamannya dalam konteks pengajaran dan kebijakan bahasa. Topik-topik khusus dalam area linguistik terapan pun turut ditampilkan untuk memperkaya perhelatan akbar ini.
Para pembicara dan peserta yang hadir di konferensi ini berasal dari berbagai negara lintas benua. Dalam konferensi internasional ini, setidaknya terdapat lebih dari 450 pembicara dan peserta yang berasal dari 17 negara, antara lain Malaysia, Inggris, Hungaria, Vietnam, Itali, Jepang, dan negara lainnya.
Pembicara kunci konferensi ini terdiri dari Alastair Pennycook, seorang pakar di bidang Critical Applied Linguistic dari University of Technology Sydney, Australia.
Sementara itu, para pembicara pleno meliputi Tariq Elyas dari King Abdul Aziz University, Saudi Arabia; Roby Marlina dari SEAMEO RELC; Emi Emilia dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Dina Mehmedbegovic-Smith dari University College London.
Selain pembicara kunci dan pleno, konferensi ini juga menampilkan forum menarik lainnya berupa Global National Expert Forum (GNEF) dengan para pembicara dari perwakilan TEFLIN Affiliates, Featured Presentations, dan juga rangkaian workshop dengan topik yang cukup beragam.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Usaha dan Kerja Sama UPI, Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A. mengatakan, konferensi ini tidak sekedar menjadi ajang berkumpulnya para pakar ternama dan akademisi di bidang pendidikan bahasa Inggris dan linguistik terapan, tetapi juga menjadi bagian signifikan dalam merayakan Dies Natalis UPI ke-70, dengan semangat “UPI Berkarya, UPI Mendunia.”
“Kegiatan ini menjadi bukti komitmen UPI untuk turut memperkuat lingkungan akademik yang inklusif yang menjunjung tinggi perbedaan, inovasi dan pertukaran pemikiran,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden TEFLIN, Prof. Utami Widiati mengatakan, Bahasa Inggris sebagai Bahasa global dewasa ini telah banyak dipengaruhi oleh keunikan identitas dari para penggunanya.