Abah Juarta yang pada 1935 sampai 1975 lalu membuat grup seni Reak Warga Budaya. Memasuki 1982, grup seni Reak Warga Budaya berubah nama menjadi Juarta Putra.
Berlokasi di Kampung Ciguruwik, RT04 RW04, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, kelompok seni Reak Juarta Putra terus berdiri dari generasi ke generasi.
“Dalam waktu dua Minggu, kita akan mengunjungi beberapa event di berbagai negara. Di antaranya Denmark, Netherland dan Norwegia,” jelasnya.
BACA JUGA: Nasabah Terbanyak, BRI Miliki Jaringan Terluas
Anggi mengungkapkan, kegiatan Reak Invasion Tour tersebut, didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, dalam program Manajemen Talenta Nasional (MTN) 2024.
Delegasi yang berangkat dalam tour kali ini hanya 4 orang yaitu Anggi Nugraha, Wawan Setiawan, Ridwan Juniadi, Mahesa Rachmawan.
“Selain itu, saya juga akan meresmikan kelompok seni Reak cabang Denmark bernama Djimat. Oleh karena itu kami berangkat berempat, karena Juarta Putra akan berkolaborasi dengan kelompok Reak Djimat yang beranggotakan para Bule Denmark di sana,” ungkapnya.
Anggi menyampaikan, Reak Djimat merupakan satu kelompok yang diinisiasi oleh Anggi Nugraha dan kawannya yaitu Jonas Snoleoparden.
Adanya kelompok Reak di Denmark, merupakan salah satu upaya Anggi dalam pelestarian kesenian Sunda khususnya Reak.
“Kemudian bertujuan juga untuk membangun sebuah hubungan diplomatik dan diharap bisa menjadi satu wadah untuk eksplorasi musik bersama para musisi dunia,” pungkasnya. (Bas)