JABAR EKSPRES – Polemik atau kisruh di dalam program Jabar Future Leader Scholarship 2024 (JFSL), saat ini telah menjadi atensi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman memastikan, saat ini pemerintah melalui Inspektorat dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terus melakukan pendalaman terhadap program beasiswa pendidikan tinggi yang kini terindikasi adanya tindakan kecurangan tersebut.
“Ini sedang kami dalami, Pak Gubernur (Bey Machmudin) kemarin kan sudah merapatkan langsung dengan semua yang terkait ini (JFLS) termasuk Inspektorat,” ujarnya, Kamis (25/10).
BACA JUGA: 3 Hakim Terlibat Kasus Dugaan Suap Vonis Ronald Tannur, Kejagung Sita Uang Milirian Rupiah
Herman sendiri, hingga saat ini mengaku belum mengetahui secara rinci terkait dengan persolan tersebut. Namun yang jelas, ia mengungkapkan bahwa persolan ini, kini telah menjadi atensi dari pimpinan.
“Sekarang inspektorat sedang mendalami ke Dinas Pendidikan. Kita lihat saja nanti apakah ada persoalan atau miskomunikasi, apa persoalannya apakah di administrasi atau non-administrasi, nanti kita lihat (hasilnya),” katanya.
Meski begitu, Herman menuturka bahwa pemerintah akan terus mendalami agar kasus ini dapat segera ditangani dan selesai secara cepat.
BACA JUGA: Benarkah Investasi di Aplikasi C3 AI Bakal Untung Jangka Panjang? Depo $10 Langsung Balik Modal
“Inikan baru dugaan, baru perkiraan. Nanti inspektorat akan melaporkan ke Pak Gubernur apa yang terjadi. Apa masalah administrasi dan sebagainya. Dan tentu nanti solusinya sesuai dengan hasil pendalaman inspektorat,” imbuhnya.
Sementara itu, hingga saat ini, Jabar Ekspres masih terus melakukan konfirmasi ke Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar terkait persoalan ini.
Namun hasilnya, hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban yang diberikan oleh Disdik Jabar khususnta Plh Kepala Disdik Jabar.
Sebelumnnya, Program Jabar Future Leader Scholarship 2024 atau JFLS, telah mendapat evaluasi dari Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin.
Program bantuan atau beasiswa biaya pendidikan tinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) yang di gagas oleh Gubernur terdahulu Ridwan Kamil ini, Bey menilai bahwa telah terjadi ketidaktransparanan dalam proses penyalurannya.