JABAR EKSPRES – Dalam rangka menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, masyarakat Banjar tentu penasaran dengan profil para calon walikota dan wakil walikota yang akan bertarung.
Salah satu aspek yang menarik untuk diperhatikan adalah harta kekayaan yang dimiliki oleh masing-masing calon. Data ini dapat memberikan gambaran mengenai latar belakang ekonomi para calon pemimpin daerah.
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berikut adalah perbandingan total harta kekayaan dari empat pasangan calon walikota dan wakil walikota Banjar:
BACA JUGA: Tim Advokasi Paslon Ngatiyana-Adhitia Minta Bawaslu Segera Tindaklanjuti Laporan Perusakan APK
1. Akhmad Dimyati dan Alam
– Calon Walikota: Akhmad Dimyati
– Harta Kekayaan: Rp2.103.500.000
– Calon Wakil Walikota: Alam
– Harta Kekayaan: Rp1.414.500.000
– Total Harta Kekayaan: Rp3.518.000.000
2. Bambang Hidayah dan Dani Danial Muhklis
– Calon Walikota: Bambang Hidayah
– Harta Kekayaan: Rp7.122.461.000
– Calon Wakil Walikota: Dani Danial Muhklis
– Harta Kekayaan: Rp514.000.000
– Total Harta Kekayaan: Rp7.636.461.000
3. Nana Suryana dan Mujamil
– Calon Walikota: Nana Suryana
– Harta Kekayaan: Rp985.960.152
– Calon Wakil Walikota: Mujamil
– Harta Kekayaan: Rp631.000.000
– Total Harta Kekayaan: Rp1.616.960.152
BACA JUGA: ASIH Siap Lanjutkan Program Kobong Kang Aher
4. Sudarsono dan Supriana
– Calon Walikota: Sudarsono
– Harta Kekayaan: Rp4.200.000.000
– Calon Wakil Walikota: Supriana
– Harta Kekayaan: Rp3.393.496.497
– Total Harta Kekayaan: Rp7.593.496.497
Analisis Harta Kekayaan
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa pasangan calon Bambang Hidayah dan Dani Danial Muhklis memiliki total harta kekayaan tertinggi, yaitu Rp7.636.461.000. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin memiliki akses ke sumber daya yang lebih besar, yang bisa menjadi pertimbangan bagi pemilih.
Sementara itu, pasangan Nana Suryana dan Mujamil memiliki total harta kekayaan sebesar Rp1.616.960.152, menjadikannya sebagai pasangan dengan harta kekayaan terendah di antara empat paslon yang ada.
Meski demikian, harta kekayaan bukanlah satu-satunya indikator kualitas seorang pemimpin, namun tetap saja menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
BACA JUGA: Integrasi Teknologi Jadi Langkah PGN Wujudkan Keandalan Infrastruktur dan Transformasi Ekonomi Hijau