Mirip Smart Wallet dan WPone, Benarkah Aplikasi Penghasil Uang NITG Bakal Jangka Panjang?

JABAR EKSPRES – Aplikasi penghasil uang baru bernama NITG disebut-sebut sangat mirip dengan Smart Wallet dan WPone karena memiliki market plan yang sama persis.

Jika Smart Wallet dan Wpone mampu bertahan hingga berbulan-bulan beroperasi di Indonesia, apakah aplikasi NITG juga bisa melakukannya?

Dilansir dari websitenya, NITG menyebut dirinya sebagai Penyedia Layanan Teknologi Kuantitatif Kecerdasan Buatan yang mengembangkan teknologi kuantitatif AI yang inovatif, aman, dan efisien.

Kini Aplikasi NITG sudah mulai merambah ke daerah-daerah untuk merekrut anggota baru, bahkan secara blak-blakan sudah berani mensponsori even yang diselenggarakan di masyarakat.

baca juga : 5 Aplikasi Penghasil Uang Terbaru Berkedok Investasi Langsung Cair Menjadi Saldo Dana, Amankah?

Selain itu, agenda pertemuan dari para leadernya juga mulai sering di promosikan di sosial media, lalu apakah aplikasi ini legal di Indonesia?

Berdasarkan berita dibeberapa media, menyebutkan bahwa PT NITG Teknologi Indonesia (NITG) secara resmi mengumumkan kerja sama strategis dengan pemerintah Indonesia dan menjadi anggota baru pasar Indonesia pada 7 Agustus lalu.

Mereka mengaku sudah membantu ribuan masyarakat miskin di Indonesia dengan dana yang disalurkan mencapai Rp1 Miliar lebih.

NITG juga menyebut telah memiliki visi dan tujuan untuk membanti lebih dari 1 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan kembali dan meningkatkan pendapatan bulanan per kapita lebih dari 100 persen dalam tiga tahun ke depan.

Hingga saat ini, lebih dari 100.000 orang telah bersiap untuk mengikuti program penempatan kembali di NITG, dan jumlah ini masih terus bertambah.

Platform perekrutan kembali NITG di Indonesia mengandalkan sistem kuantifikasi NITG AI yang dikembangkan secara independen oleh perusahaan.
Sistem ini memiliki kekuatan komputasi super dan dapat melakukan lebih dari 100 juta penghitungan algoritma perdagangan kuantitatif AI per detik.

NITG memiliki banyak server ruang komputer AI untuk mendukung pengoperasiannya, dengan total jumlah investasi hingga Rp 90 miliar.

Jika dilihat dari websitenya, penampakan aplikasi ini sangat mirip dengan aplikasi ponzi pada umumnya, dimana untuk mendaftar sangatlah mudah, tidak membutuhkan data pribadi lain, cukup nomer telephone saja.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan