JABAR EKSPRES – Mentri agama yang baru sehari dilantik, Nasaruddin Umar memberikan pesan khusus saat peringatan Hari Santri Nasional 22 Oltober 2024.
Malam puncak Hari Santri Nasional 2024 yang di gelar di Jakarta pada Senin malam (21/10), dohadiri oleh ratusan santri.
Dilansir dari laman Kemenag.go.id dalam sambutannya, Menag Nasaruddin berpesan akan pentingnya menjadi santri yang memiliki pribadi kuat dan dapat dipercaya.
“Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya,” ujarnya Senin (21/10/2024)
Hal tersebut dikutipnya dari Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 26. Dimana ayat ini mengisahkan perjuangan Nabi Musa yang dinilai memiliki kepribadian yang jujur, dapat dipercaya, dan kuat tenaganya.
Baca juga : 45 Ucapan Keren Hari Santri Nasional 2024, Kata-Kata Selamat Penuh Makna untuk Caption Medsos
Bukan hanya menceritakan kisah Nabi Musa, Nasarudin juga menggambarkan sosok Nabi Muhammad yang berhasil mengalahkan seorang petarung yang tak terkalahkan bernama Rukana bin Abi Yazid, berkat kelincahannya.
Padahal sebelum bertanding melawan Rukana, Nabi Muhammad sempat cemas, namun di ronde ketiga Rukana berhasil dijatuhkan oleh Nabi Muhammad.
“Ronde 1, 2 belum ada yang terkalahkan. Pada ronde ketiga, Rukana terjatuh dari kanvas tempat bertanding. Karena Nabi sangat lincah. Singkat cerita Nabi, menang KO,” cerita Nasaruddin Umar.
Dari kisah-kisah tersebut Menag beranggapan santri adalah pribadi yang hebat dan kuat. Hal ini sduah terbukti dengan resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asyari hingga menggerakkan santri pesantren dan warga bangsa untuk berjihad dan berjuang membela bangsa dari ancaman penjajah.
“Jihad melawan penjajah adalah fardu ain. Anak kecil sampai nenek-nenek wajib hukumnya membela tanah air ini. Dengan membaca sejarah saat itu, pengaruh pondok pesantren penting bagi kita semua,” sebutnya.
Baca juga : 10 Link Twibbon Hari Santri Nasional 2024, Bingkai Foto Gratis Terbaik
Karena saat ini bukan zaman perang, Menag beranggapan bahwa mendorong para santri untuk berjihad dengan mengembangkan bakat dan talenta. Menurutnya, para santri itu multitalenta. Karena itu, mereka tidak perlu takut, bahkan untuk memainkan seni. Seniman dan pondok pesantren tidak bisa dipisahkan. Pada masa Rasulullah juga ada seniman yang bernama Habasyah.