Petani Bandung Barat Keluhkan Sulitnya Mendapat Pupuk Subsidi

BACA JUGA:Masih Jadi Persoalan, LLDIKTI Wilayah IV dan Pemprov Jabar Jalin Kerjasama Atasi Masalah Sampah di Kota Bandung

Waktu panen untuk dua sayuran ini terhitung cepat yakni 2,5 bulan dengan masa panen bisa sampai dua hingga tiga kali.

”Itu paling sedikit karena kalau full ini cukup untuk 6.000 pohon. Jadi bisa sampai 12 bungkus. Terus kenapa brokoli karena panennya lumayan cepat. Selain itu juga bisa dipanen sampai tiga kali. Jadi masa tanam untuk brokoli itu satu kali per lima bulan,” katanya.

“Tapi meskipun masa panennya bisa sampai tiga kali, kan setelah panen setiap minggunya terus disuntik pupuk. Jadi perawatan brokoli ini bisa dibilang tergantung pupuk. Semakin sering bunganya semakin bagus dan masa panennya semakin cepat juga,” tandasnya.

Senada dengan Ade Fatih, Ayi (65) petani di Desa Ngamprah juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku resah menghadapi musim tanam dan meskipun saat ini ketersediaan pupuk banyak, namun harganya cukup mahal. Hal tersebut tak sebanding dengan hasil panen yang didapatkan.

Contohnya, harga pupuk blower Rp750 ribu per 50 kg. Hingga musim panen ia menggunakan satu ton, sehingga jumlahnya Rp1,5 juta.

BACA JUGA:Prabowo Subianto Umumkan Susunan Kabinet Merah-Putih, Ini Daftar Lengkapnya

Harga NPK juga sama Rp750 ribu per 50 kg dikali dua. Lalu pitik Rp25 ribu per karung. Yang digunakan 50 karung, sehingga totalnya Rp1.250.000. Sedangkan harga postal per karungnya Rp15.000.

Sampai panen, Ayi menggunakan pupuk ini sebanyak 50 karung. Jadi jika ditotalkan mencapai Rp750 ribu. Belum lagi harga pestisida. Tingginya bahan kimia untuk pengendalian hama juga menjadi masalah para petani di wilayah ini.

Diakui Ayi, dirinya menggarap lahan milik orang lain dan semuanya ditanami brokoli. Total luas lahan yang digarapnya sekitar setengah hektare. Untuk biaya pupuk dan pemeliharaan Rp35 juta. Jika sedang bagus, hasil panen pertama (dua bulan) mencapai Rp50 juta jadi hanya selisih 15 juta.

“Jadi di brokoli ini lebihnya dipanen kedua. Tapi itu juga ada biaya perawatan dan dipupuk lagi. Tapi memang kalau harga lagi bagus di panen kedua itu ngantonginlah Rp30 juta,” bebernya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan