JABAREKSPRES – Calon Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menginginkan kalangan santri harus memiliki jiwa enterpreneur agar bisa mandiri dalam wirausaha.
Farhan mengaku sudah menyiapkan berbagai program yang dikhususkan untuk kalangan santri. Namun sebelum mewujudkan itu, Farhan berjanji jika terpilih nanti akan merancang dan membuat Perda Pesantren berbagai payung hukum.
Sejauh ini Perda aturan mengenai Pesantren sudah ada baik di tingkat nasional mapun provinsi. Sehingga tingga menyeleraskan dan menambah sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Farhan, keberadaan para santri yang menimba ilmu di pondok pesantren merupakan aset bangsa ke depan yang harus mendapat perhatian.
‘’Ditangan santri-santri, ke depan generasi penerus bangsa ini akan menjadi calon pemimpin selanjutnya,’’ ujar Farhan dalam keterangan rilinya senin, (21/10/2024).
Selain ilmu agama, para santri juga harus dididik dengan keahlian enterpreneur. Tujuannya untuk memberikan kemampuan dalam wirausaha.
‘’Insya Allah ini akan menjadi program dengan memberikan berbagai pelatihan wirausahauntuk pesantren-pesantren yang ada di Kota Bandung,’’ ujar Farhan.
Pada kesempatna tersebut, Calon wali Kota dari Partai Nasdem itu berkesempatan membuka turnamen tenis meja dan pencak silat yang diiikuti oleh para santri.
Turnamen digelar di Pondok Pesantren Margasari Cijawura, Kota Bandung, pada Jumat (18/10/2024).
Kompetisi olahraga se-Kota Bandung itu merupakan rangkaian peringatan Hari Santri 2024 yang jatuh pada 22 Oktober mendatang.
Selain pimpinan Pimpinan Ponpes Margasari Cijawura KH. Asep Usman Rustandi, hadir juga Wakil Ketua PCNU Kota Bandung, KH. Roni Zulqarnaen.
Pada kesempatan tersebut, Asep sependapat bahwa, semenjak perjuangan kemerdekaan keberadaan para santri memiliki peranan penting dalam kehidupan bernegara.
Di tangan para santri, negara ini bisa berdiri tegak dan turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Santri akan menjadi pilar bangsa dalam meredam berbagai pengaruh budaya dari luar. Sehingga, santri jadi garda terdepan dalam membina moral masyarakat.
“Saya khawatir dengan terjadinya pergeseran nilai-nilai, pergeseran budaya pada generasi awal, remaja,” katanya.
Untuk itu, Asep berpesan kepada Farhan, agar dapat melakukan pembinaan kepada generasi muda dalam memegang teguh nilai-nilai kebudayaan lokal dan agama.