JABAR EKSPRES – Aplikasi investasi Grapixai yang telah beroperasi sekitar tujuh bulan di Indonesia diduga mulai menunjukkan tanda-tanda penipuan (scam).
Hal ini semakin mencuat setelah admin aplikasi bernama Miss Daisy mengucapkan kata-kata terakhir yang seakan-akan menjadi pesan pamit, menimbulkan keresahan di kalangan para anggota.
Sejak pertama kali diluncurkan, Grapixai berhasil menarik perhatian banyak orang dengan janji keuntungan besar. Namun, belakangan ini, pengguna aplikasi mulai mengalami kesulitan dalam proses penarikan dana.
Baca Juga:Ini Dia NISN Siswa Terdata yang Berhak Terima Bansos PIP Oktober 2024Cek Dana Bansos KLJ Kartu Lansia Jakarta Rp900 Ribu Tahap 4 Cair Oktober 2024 Pakai NIK KTP di Sini
Awalnya, penarikan bisa dilakukan setiap hari, tetapi kini pengguna harus menunggu hingga 72 jam atau sekitar tiga hari, bahkan ada yang lebih lama. Hal ini jelas membuat banyak member khawatir.
Tidak hanya itu, Grapixai juga memperlihatkan berbagai gejala lain yang mengindikasikan adanya masalah. Salah satu tanda mencolok adalah perubahan nama website mereka, yang diduga karena pemblokiran oleh Kominfo.
Salah satu alasan yang diberikan pihak Graphic AI adalah untuk memastikan bahwa pengguna bukan robot, namun hal ini justru semakin menunjukkan bahwa alasan mereka semakin tidak masuk akal.
Selain itu, aplikasi ini terus memperbarui produknya dengan harga yang semakin mahal, menjanjikan keuntungan yang lebih besar. Sayangnya, jangka waktu untuk menikmati keuntungan tersebut semakin lama, membuat para anggota semakin kesulitan melakukan penarikan dana. Taktik ini sering kali digunakan oleh aplikasi scam untuk menarik lebih banyak dana dari pengguna sebelum akhirnya berhenti beroperasi.
Pada Rabu, 16 Oktober, admin Grapix AI, Miss Daisy, membagikan pengumuman terakhirnya di grup resmi. Ia mengklaim bahwa sejak masuk ke pasar Indonesia, Grapixai telah berkembang pesat sambil menjalankan tanggung jawab sosialnya. Admin juga menyebutkan bahwa perusahaan telah mengadakan 246 kegiatan amal, sebuah klaim yang sulit diverifikasi.
