JABAR EKSPRES – Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 03, Ahmad Syaikhu akan langsung menuntaskan persoalan yang hingga saat ini masih sering dihadapi oleh para petani dan nelayan jika dirinya menang Pilkada.
Seperti hal nya kepada petani, Syaikhu berjanji akan langsung membuat program pemberian pupuk subsidi berbasis organik.
“Karena petani hari-hari ini ketika mau tanam, itu persoalannya adalah selalu sulit mendapatkan pupuk dan lain sebagainya. Nah makanya l, salah satu solusi yang harus kita lakukan di Jabar adalah memakai alternatif penggunaan pupuk organik,” ujarnya di Bandung belum lama ini.
BACA JUGA: Jonathan Julius dan Mimpi Bersama Tim Putra SMAK 1: Tahun Pertama yang Penuh Tantangan
Dalam pemberian program ini, Syakhu menjelaskan bahwa akan mengajak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk nantinya mengatur dalam penyaluran pupuk organik tersebut kepada para petani.
“Karena ini (pemberiannya) harus sekala besar dengan BUMD. Sehingga kalau hanya sekala kecil, pupuk organik itu pasti berat. Jadi ini akan kita coba membangun dan menyebarkan pupuk-pupuk organik untuk membantu para petani,” ucapnya.
Tak hanya soal penyaluran pupuk, Ahmad Syaikhu juga akan membantu proses pemasaran hasil tanam dari para petani. Sebab ia menyebut, hingga saat ini ketika memasuki musim panem raya, haraga yang dihasilkan selalu mengalami penurunan drastis.
BACA JUGA: Reuni Besar di Big Match DBL Bandung: Trinitas vs Trimulia Siap Bertanding Kembali
“Jadi, ketika panen raya, itu harganya selau jatuh. Nah ini kita ingin BUMD ini yang membeli hasil panen dari para petani dengan harga yang normal. Sehingga ini akan mengendalikan harga di pasaran dan tidak akan melambung tinggi,” imbuhnya.
Sementara untuk nelayan, ia menyebut akan mencarikan solusi yang akurat dalam mendapatkan bahan bakar perahu. Pasalnya menurut dia, persoalan nelayan yang hingga saat ini masih sering dihadapi, yakni sulitnya mendapatkan bahan bakar untuk perahu.
“Kemarin saya datang ke nelayan di Kabupaten Karawang, nah persoalannya adalah menyangkut masalah bahan bakar, karena ini nyaris susah kadang-kadang kalau tidak ada SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) itu selalu berebut dan disangkanya mau menjual BBM subsidi untuk kepentingan lain. Jadi itu akan kita coba berikan solusinya khusunya melalui koperasi,” pungkasnya.(San)