Selain produk reguler, Roby juga menerima pesanan custom, seperti boneka maskot untuk acara besar.
Salah satu proyeknya adalah pembuatan maskot KPU yang didistribusikan ke berbagai kota untuk Pilkada 2024.
“Pernah buat maskot untuk PON Aceh, KPU, bahkan beberapa perusahaan seperti Citilink juga pernah pesan boneka maskot di sini,” katanya.
Namun, dalam memproduksi pesanan besar seperti boneka maskot, kendala yang Roby hadapi adalah pasokan bahan yang kadang mengalami kenaikan harga.
“Kenaikan harga bahan baku akhir-akhir ini cukup besar, jadi jadi kendala buat kita pengrajin,” ungkapnya.
Penjualan dan Harapan untuk Generasi Mendatang
Untuk memasarkan produknya, Roby mengandalkan toko fisik serta platform online seperti Shopee dan TikTok. Ia juga menyediakan layanan custom yang bisa dipesan melalui Instagram atau langsung ke toko.
“Harga boneka yang di produksi bervariasi, mulai dari Rp 3.000 untuk gantungan kecil hingga Rp 3 juta untuk boneka besar berukuran dua meter,” terangnya
Dari usahanya ini, Roby bisa meraup omzet hingga Rp 25 juta per bulan.
“Penghasilan per bulan bisa sampai 25 juta kalau orderan lagi ramai,” ungkapnya.
Produk boneka hasil karyanya telah dijual hingga ke Sumatra, meskipun ia berharap bisa memperluas jangkauan hingga internasional suatu hari nanti.
Roby berharap, suatu saat keahlian membuat boneka yang telah diwariskan dalam keluarganya ini bisa diteruskan oleh anak-anaknya.
“Anak saya yang paling besar cita-citanya jadi atlet Taekwondo, jadi mungkin belum tentu ada yang melanjutkan usaha ini,” pungkasnya.