JABAR EKSPRES – Calon Bupati Bandung nomor urut satu, Sahrul Gunawan, menanggapi laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung yang menudingnya melakukan pelanggaran kampanye di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otista.
Sahrul memenuhi panggilan Bawaslu untuk menjelaskan situasi yang terjadi, termasuk menyampaikan bukti dan kronologi kunjungannya ke RSUD Otista pada Senin (7/10).
Ia menegaskan bahwa kedatangannya murni untuk berobat, bukan untuk berkampanye.
“Saya jelaskan semua, yang insya Allah clear karena memang tidak ada maksud saya kampanye. Saya sudah serahkan bukti resep, pendaftaran,” kata Sahrul pada Selasa (15/10).
Ia menambahkan bahwa kehadirannya di RSUD Otista adalah atas saran dari dokter pribadinya yang saat itu menyarankannya untuk datang langsung ke RSUD.
“Jadi dokter Fahmi adalah dokter langganan saya karena saya sering kali ke THT. Biomediaka itu prakteknya jam 4 sore, sementara saya sudah berada di Dapil. Jadi ya Saya kejar beliau, ada bukti chat-nya. Dia yang bilang ke RSUD saja di sini,” jelasnya.
Sahrul Gunawan juga menyatakan bahwa selama ini ia tengah menjalani pengobatan karena pita suaranya mengalami radang.
“Tujuan berobat, sampai sekarang ini suara masih berat,” ungkapnya.
Ia pun menegaskan bahwa dirinya sengaja menghindari keramaian dan kerumunan masyarakat yang ingin berfoto dengannya untuk menjaga kondisinya.
“Memang saya, lebih ke saya personal yang ingin menghibur, jadi apa yang saya lakukan selama ini, apa masyarakat dengan yang kesulitannya sendiri ini bisa melupakan sejenak, kalau saya hibur gitu. Jadi di situ pun begitu, dan ada motif saya menghindar keramaian karena rebutan-rebutan foto,” ungkapnya.
BACA JUGA: Apakah EcoMamoni itu Aplikasi Penghasil Uang atau Penipuan? Cek Faktanya
Saat ditanya mengenai banyaknya pertanyaan yang diajukan Bawaslu, Sahrul menjelaskan bahwa Bawaslu bertanya secara detail tentang aktivitasnya di RSUD Otista, termasuk apakah ada alat peraga kampanye (APK) yang dibawa dan interaksi dengan masyarakat.
“Banyak sekali, yang secara detail bawa apk, apa interaksi dengan masyarakat bagaimana, terus kenapa berada di ruangan front office yang ada pengeras suara,” jelasnya.