Blusukan ke Pasar Kaget Cipadung, Haru Suandharu Janjikan Stabilitas Ekonomi

JABAR EKSPRES – Calon Wali Kota Bandung Haru Suandharu turut blusukan ke simpul – simpul masyarakat, Minggu (13/10). Salah satunya ke Pasar Kaget di Kelurahan Cipadung, Kota Bandung.

Haru berpendapat, pasar kaget adalah salah satu kearifan lokal. Pasar itu patut untuk tetap dilestarikan, tapi tetap harus ditata dengan baik. “Pasar ini kan sudah lama ada, tiru pasar kaget yang ada di Gasibu,” jelasnya.

Cawalkot nomor urut 2 itu melanjutkan, pasar kaget semacam itu tetap perlu ditata dan dikelola dengan baik. Tujuannya agar saling menguntungkan dan tidak saling merugikan antar kelompok masyarakat. “Misalnya tadi ada keluhan warga komoplek tidak bisa keluar karena macet,” cetusnya.

BACA JUGA: Ini Dia Janji Farhan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Buruh dan Pekerja di Kota Bandung!

Bagi Haru, hadirnya pemerintah daerah dalam penataan pasar kaget itu akan saling menguntungkan. “Akses darurat warga perumahan tetap ada, tapi pedagang tetap bisa jualan. Harga di pasar kaget bisa lebih murah karena tidak ada sewa tempat,” cetusnya.

Lebih jauh, Haru juga menyorot soal stabilitas ekonomi di Bandung. Utamanya terkait stabilitas harga pokok.

Kondisi itu bisa disikapi oleh pemerintah daerah. Misalnya dengan berbagai program yang mendukung pemulihan ekonomi. “Sekarang kan situasi ekonomi memang masih lesu maka pemerintah bisa banyak lakukan operasi pasar. Mudah – mudahan bisa bantu tekan harga,” tuturnya.

BACA JUGA: Sastra Winara Sebut Program Milik Salah Satu Paslon Bupati Bogor Ngawur

Stimulus lain adalah dengan memperbanyak program – program padat karya. Sehingga bisa membantu masyarakat.

Anggota DPRD Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama menambahkan, salah satu upaya dukungan dari DPRD terkait ekonomi masyarakat adalah penyediaan modal bagi masyarakat. “Yang kami dorong itu adalah hadirnya pinjaman lunak bagi UMKM,” jelasnya saat ikut mendampingi Haru.

Ahmad menambahkan, pinjaman lunak itu bisa dihadirkan karena ada stimulus dari pemerintah daerah. “Mereka dapat pinjamam tapi bunganya dibantu pemerintah. Jadi lebih ringan,” cetusnya.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan