JABAR EKSPRES – Setelah sekian lama tak terdengar kabarnya, para steward korban pengeroyokan oknum bobotoh dalam laga panas antara Persib Bandung dan Persija Jakarta (23/9) memilih mengambil jalur damai.
Akan tetapi mereka menetapkan beberapa syarat bagi para pelaku untuk bertanggung jawab atas tindakan kekerasan yang mereka alami.
Dadan Ego (53), selalu koordinator steward yang juga menjadi korban, mengatakan pihaknya telah memaafkan para pelaku.
BACA JUGA: Tekan Sampah dari Sumber, Pemkot Bandung Bakal Pakai Pendekatan Ini
“Kami mempertimbangkan damai atau cabut perkara karena ada beberapa pertimbangan kemanusiaan,” ujar Dadan, Sabtu (12/10/2024).
Keputusan ini, lanjut Dadan, tidak mudah karena mempertimbangkan kondisi orang tua para pelaku yang mengkhawatirkan masa depan pendidikan anak-anak mereka.
“Orang tua pelaku memohon dengan menangis, ada yang khawatir anaknya terkena ancaman DO dari kuliah, sementara dua lainnya diancam diberhentikan dari sekolah,” jelas Dadan.
BACA JUGA: 1000 Tokoh Masyarakat dan Ulama Kota Depok Deklarasi Dukung ASIH di Pilgub Jabar
Selain itu, orang tua salah satu pelaku memiliki penyakit jantung, yang dikhawatirkan bisa semakin parah jika masalah ini tidak diselesaikan.
Namun, para korban tetap meminta adanya ganti rugi untuk biaya pengobatan dan perawatan yang hingga saat ini masih mereka tanggung.
Beberapa korban, termasuk teman-teman Dadan, mengalami cedera serius seperti patah tulang, gegar otak, hingga pendarahan internal yang memerlukan perawatan intensif.
BACA JUGA: Didukung Puluhan Ribu Relawan Prabowo Subianto, Kang DS: Kemenangan Sudah di depan Mata
“Kami meminta ganti rugi karena hingga saat ini biaya pengobatan cukup besar, meskipun kami sudah menerima bantuan dari manajemen dan panpel Persib,” ujar Dadan.
Selain ganti rugi, Dadan juga menetapkan syarat kepada para pelaku agar tidak mengulangi tindakan mereka dan berjanji menjadi suporter yang damai dan bertanggung jawab.
“Saya akan cabut laporan, tapi syaratnya mereka harus insyaf dan menjadi bobotoh yang baik, menjaga perdamaian, dan menghormati semua orang di sekitar,” tegasnya.
BACA JUGA: Kenapa Akhir-akhir Ini Wilayah Jabar Terasa Lebih Panas? Begini Penjelasan BMKG!