Berdasarkan survei hasil LS Vinus, tercatat kurang lebih ada sebanyak 56 persen pemilih di Kabupaten Bogor yang belum menentukan datang ke TPS.
BACA JUGA:Akui Pinjamkan Rp10 Miliar untuk Suparta, Sandra Dewi: Uang Ini Punya Saya 100 Persen
“56 persen (kurang lebih) pemilih yang belum tentu datang langsung ke TPS, itu hasil survei kami. Ini tentu menjadi PR bagi KPU agar terus mensosialisasikan kepada masyarakat,” tuturnya.
“Angka tersebut tentu cukup tinggi, tapi apakah bisa dikejar dengan waktu kurang dari dua bulan ini? Saya harap KPU bisa melakukan terobosan lain juga, jangan sampai juga masyarakat ini malas ke TPS karena yang dekat menjadi jauh,” tambahnya.
Yus -sapaan akrabnya- juga menilai bahwa Pemerintah terlihar tidak serius dalam Pemilu. “Kita lihat saja seperti HJB, banner dipasang di mana-mana, tapi kalau Pemilu apakah seperti itu? Saya anggap ini Pemerintah tidak serius dalam Pemilu,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Perhimpunan Remaja Mesjid Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bogor, Angga Widyatama Putra mengatakan, saat ini masih banyak pemilih pemula atau bisa disebut gen z belum mengetahui secara utuh tentang Pilkada.
BACA JUGA:Tarik Rp894 Juta dari Rekening Aspri, Sandra: untuk Kebutuhan Sehari-hari
“Tentu ini menjadi PR bagi kita untuk meningkatkan partisipasi pemilih, kami juga di Prima DMI Kabupaten Bogor tentu siap membantu KPU Jabar untuk mensukseskan Pilkada serentak dengan lancar tanpa ada persoalan,” singkatnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Pokwan DPRD Kabupaten Bogor, Saeful Ramadhan, dia mengajak kepada jurnalis di Bumi Tegar Beriman untuk ikut mensosialisasikan Pilkada dengan catatan independen.
“Mengajak kepada jurnalis di Bogor turut mensosialisasikan Pilkada 2024, karena Pers ini sebagai pilar keempat demokrasi harus independen. Tapi kita juga punya kewajiban untuk mensosialisasikan kepada masyarakat soal Pemilu,” pungkasnya.