Jama’ah manapun yang datang ke mesjid ini tidak dikenai biaya apapun alias gratis karena sesuai fungsinya mesjid ini untuk kebermanfaatan umat.
Untuk biaya pemeliharaan sendiri, pada bagian food court berada di bawah mesjid dikenakan biaya air dan listrik bagi para pedagang sedangkan untuk pemeliharaan mesjid dari donatur-donatur.
Raihan pun menyampaikan setiap week end atau hari Sabtu Minggu pengunjung ke mesjid sekitar 200-300 bahkan hingga ribuan bila menginjak tanggal merah atau hari besar agama.
“Ia masyarakat tahu kesini dari mulut ke mulut, dari medsos, sehingga jadi ikon kabupaten Purwakarta sekarang bahkan ada anggapan wisata religi itu setelah dati Al-Jabar Kecamatan Gedebage Kota Bandung ya ke mesjid Endan,” ungkapnya seraya mengatakan da’i kondang habib Jafar dan Gus Miftah sempat hadir dan memberikan tausiyah tabligh akbar disana.
“Harapan kami, semoga mesjid ini terus bermanfaat untuk umat, berkah bukan dirasakan kita saja tapi semua umat terutama masyarakat sekitar. Dan sekarangsecara nyata bermanfaat bagi umat dari segi kegiatan kita semisal kurban, khitanan masal, baksos alhamdulilah menjalankan program bermanfaat masyarakat sekitar sini,” tuturnya.
Rencana kedepan di sebelah kanan mesjid sendiri sedang dibangun gedung untuk nantinya boarding school (asrama sekolah)