Hampir Berjalan Setahun, Menilik Pengolahan Sampah di TPS Gedebage

JABAR ESKPRES – Tempat pembuangan sementara (TPS) Gedebage sudah berjalan hampir satu tahun dalam mengolah sampah. Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Salman Faruq, ada puluhan ton yang diolah setiap hari di lokasi itu.

Pemanfaatan lahan seluas 1 Ha di wilayah Rancanumpang, Kecamatan Gedebage itu difokuskan untuk Pembuangan Sampah Anorganik Residu dan Pengolahan Organik berkapasitas 20.000 m3 setara dengan 7.000 ton sampah.

“Di Gedebage sudah berjalan sudah cukup setahun juga berjalan. Kekurangan masih kita evaluasi, mungkin sekarang sudah 15 ton per hari sampah yang dikelola di sana,” ungkap Salman kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.

BACA JUGA: Cawagub Erwan Setiawan Soroti Ketimpangan Pendidikan, Janji Hapus Zonasi

Dirinya menuturkan, pengolahan sampahnya melalui sistem gibrik. Di sana sampah dari warga dipisahkan melalui mesin tersebut. Lalu usai terpisah sampah organik dilanjutkan oleh magotisasi dan komposting.

“Dan untuk low value, plastik low value kami kirim ke Babakan Siliwangi untuk dicacah dan diinput RDF yang akan dikirimkan ke pabrik tekstil. Masih berjalan,” tuturnya.

“Sekarang mungkin sampai 15-20 ton per hari. Kapasitas olah di sana. Jenis sampah tercampur. Itu juga merupakan upaya selain pengolahan sampah mandiri dan peran serta masyarakat,” jelas Salman.

BACA JUGA: Diprediksi Overload pada Akhir 2024, Walhi Jabar Sebut Pemerintah Tidak Serius Tangani Sarimukti

Sementara itu, guna menekan angka timbulan sampah, selain didukung dengan sumber daya dari pemerintah, masyarakat mesti turut serta perihal pengolahan sampah mandiri. Terlebih menurutnya saat ini TPA Sarimukti sedang kritis.

“Satu-satunya kan kita miliki itu di Sarimukti dan sudah overload. Sehingga kita harus mendukung pengurangan sampah ke TPA. Salah satunya lewat gerakan 3R. Kalau kita kan sudah punya jargon kang pisman,” ucapnya.

“Nah masyarakat diimbau bisa melakukan pengolahan sampah secara mandiri. Untuk yang organiknya bisa melakukan komposting dari sejumlah metode. Lalu anorganik itu bisa disetorkan ke bank sampah atau sedekah sampah ke pengepul,” pungkasnya. (Zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan