JABAR EKSPRES – Sosialisasi mengenai penerapan program Zero Food Waste, yang dimotori Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), diharapkan dapat sampai tak hanya di level camat.
Sosialisasi tersebut diminta supaya dapat tersampaikan hingga tingkat desa/kelurahan, kemudian diterapkan oleh warga di masing-masing wilayah.
Kendati demikian, fakta di lapangan, sosialisasi program Zero Food Waste belum merata. Jangankan sampai ke tingkat rumah tangga, di level desa pun masih ada yang belum dapat tembusan.
Seperti wilayah Kecamatan Cicalengka, sosialisasi agar masyarakat mulai menerapkan program Zero Food Waste, karena kondisi TPAS Sarimukti kian kritis, belum tersampaikan.
BACA JUGA: Jangan Daftar dan Deposit lagi, Ini Prediksi Lengkap Kapan Grapix AI Bakal SCAM
Sekdes Cicalengka Kulon, Yusi Nursandi mengaku, pihaknya belum menerima tembusan atau arahan, terkait sosialisasi program Zero Food Waste.
“Asli memang belum ada sosialisasi dari Pemdes. Kalau pengolahan sampah kita kolaborasi dengan bank sampah,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (10/10).
Yusi menerangkan, meski sudah ada upaya peminimalisiran timbulan sampah, dengan pengolahan mandiri lewat kolaborasi bersama bank sampah, namun pengaplikasiannya dinilai belum optimal.
“Digerakkan melalui Bank Sampah Saluyu, kegiatannya memilah-memilih sampah, kemudian ditarik dan dibuang (yang tak terkelola),” terangnya.
BACA JUGA: Tol Dalam Kota Bandung Dikebut, Pengamat: Sesat Pembangunan
“Jadi sampah yang bisa mejadi dinilai ekonomis, oleh penggerak Bank Sampah Saluyu sementara hingga saat ini, baru sebatas sampai sana,” tukas Yusi.
Hal senada disampaikan Kasi Kesejahteraan (Kesra) Desa Cicalengka Wetan, Hafizh Mufti Tanzil.
Dia menyampaikan, mengenai sosialisasi program Zero Food Waste belum sampai ke wilayahnya.
“Kalau soal itu ke desa (Cicalengka Wetan), terkhususnya ke saya belum ada,” tutup Hafizh.
Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Bandung, Asep Kusumah berharap, sosialisasi dan diseminasi program Zero Food Waste dapat diterapkan oleh warga, mulai dari tingkat rumah tangga pada 7 Oktober 2024 lalu.
BACA JUGA: Gojes Hadirkan Kemasan 500 ml, Jawaban untuk Kebutuhan Pasar
“Dari hasil pelaksanaan sosialisasi program Zero Food Waste, setiap kecamatan perlu melakukan monitoring dan melaporkan hasilnya secara berjenjang,” bebernya belum lama ini.