Sayangnya, meski sudah banyak peringatan dari para konten kreator dan edukator keuangan, banyak orang tetap tergoda dengan janji-janji manis TXR Trading. Setelah skema ini dinyatakan scam, banyak dari mereka yang baru menyadari bahwa peringatan tersebut benar adanya. Namun, bagi sebagian besar korban, penyesalan datang terlambat.
Sebagai langkah selanjutnya, para korban mulai disarankan untuk menuntut pertanggungjawaban dari para leader Ponzi yang mengajak mereka bergabung. Bukti-bukti seperti tangkapan layar (screenshot) promosi atau video dari leader tersebut sebaiknya disimpan sebagai dasar tuntutan hukum. Beberapa korban bahkan sudah mulai mengambil langkah hukum untuk mengejar keadilan.
Selain TXR Trading, beberapa skema Ponzi lain yang saat ini sedang mencuri perhatian adalah SAI dan Grapixai. Kedua platform ini diduga mulai membekukan saldo para membernya, sebuah tanda klasik bahwa skema tersebut juga berada di ambang keruntuhan. Warga dan investor diingatkan untuk tetap waspada dan tidak mudah tergoda dengan janji penghasilan instan dari skema-skema semacam ini.
Baca juga : Aplikasi Investasi Cleanspark Resmi Scam dan Kabur dengan Dana Para Korban
Kejatuhan TXR Trading memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat untuk lebih kritis terhadap tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Penting untuk selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dan mempelajari secara mendalam setiap peluang investasi.
Jika sebuah investasi terlihat terlalu baik untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan besar itu adalah penipuan. Bagi yang masih memiliki informasi terkait TXR Trading atau skema Ponzi lainnya, Anda dapat berbagi pengalaman dan diskusi lebih lanjut di kanal media sosial terkait.
Semoga ini menjadi pembelajaran agar di masa depan, semakin sedikit orang yang terjerumus ke dalam skema investasi bodong seperti Aplikasi TXR Trading.