Entang juga memberikan penjelasan terkait penyaluran telur yang lebih awal.
“Telurnya didahulukan karena susunya belum siap dari grosir. Telurnya sudah tersedia, jadi takut busuk kalau nunggu yang lain,” ujar Entang.
Permintaan Maaf Pengunggah Video
Sementara itu, pengunggah video, Oki, turut memberikan klarifikasi mengenai tujuannya mengunggah video tersebut.
BACA JUGA: Kunjungi RSUD Sindangbarang, Cagub Jeje Wiradinata Fokus Peningkatan Sektor Kesehatan
Oki mengungkapkan bahwa video awalnya dibuat untuk memberi bukti kepada keluarganya bahwa bantuan pemerintah tidak termasuk telur.
“Tujuan video itu sebenarnya untuk bukti di orang rumah kalau barang yang diberikan bantuan pemerintah itu gak ada telurnya,” ujar Oki saat ditemui pada Senin (7/10).
Ia mengaku tidak tahu bahwa telur sudah diberikan pada bulan Agustus dan menjelaskan bahwa video tersebut diunggah oleh istrinya, Intan, tanpa sepengetahuannya.
BACA JUGA: TPA Sarimukti Kritis, Pemkot Bandung: Tidak Ada Peningkatan Timbulan Sampah
Sementara Intan, istri Oki, juga mengakui bahwa dirinya sempat salah paham karena pada bulan Agustus lalu, ia menerima paket bantuan lengkap, termasuk telur, susu, dan biskuit.
“Saya pikir bantuan yang diterima itu satu paket lengkap,” ungkap Intan.
Ia menjelaskan bahwa telur yang diterima ibunya pada tahap kedua membuatnya bingung, tanpa menyadari bahwa telur sudah disalurkan pada Agustus.
Intan juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Desa Citeureup atas kegaduhan yang terjadi akibat unggahan video tersebut.
“Untuk Desa Citeureup, saya mau minta maaf khususnya Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung atas viralnya video yang saya unggah karena sempat membuat kegaduhan untuk kita semua,” katanya.
Intan berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar lebih berhati-hati dalam mengunggah konten di media sosial.