Viral 12 Anak Panti Asuhan di Tangerang Jadi Korban Pencabulan

JABAR EKSPRES – Pemilik dan pengurus panti asuhan di Kunciran Indah, Kota Tangerang, ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan pencabulan terhadap belasan anak asuh mereka.

Saat ini, 12 anak yang menjadi korban telah dipindahkan ke tempat perlindungan aman (safe house) di bawah pengawasan Rumah Perlindungan Sosial (RPS).

Baca juga : Link Video Full Erin Bugis Dalam Mobil Makin Diburu Netizen

Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin, menyampaikan bahwa anak-anak tersebut telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan kini berada dalam lingkungan yang aman.

“Anak-anak yang menjadi korban kini berada dalam pengawasan RPS, di mana mereka telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan serta pengamanan,” kata Nurdin, Sabtu (5/10/24).

Nurdin juga menjelaskan mengenai masa depan anak-anak tersebut. Jika tidak ada keluarga atau orang tua yang dapat merawat mereka, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan mempertimbangkan untuk menitipkan anak-anak ke panti asuhan lain yang memiliki izin resmi.

“Demi keselamatan dan kenyamanan mereka, kami sudah memindahkan mereka ke sini, dan Pemkot akan terus mengawasi melalui satgas perlindungan anak,” tambah Nurdin.

Saat ini, Pemkot Tangerang tengah mengumpulkan data serta bukti-bukti terkait kasus ini untuk melanjutkan penyelidikan lebih dalam.

“Berkas kasus baru saja lengkap pada bulan September dengan bukti-bukti yang diperlukan. Setelah seluruh penyelidikan dan asesmen selesai, kami akan memutuskan langkah-langkah selanjutnya,” ungkap Nurdin.

Untuk membantu pemulihan psikologis anak panti asuhan yang menjadi korban pencabulan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang telah memberikan pendampingan berupa trauma healing.

Menurut Titto Chairil Yustiadi, Ketua Tim Kerja Advokasi Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB, anak-anak dalam kondisi sehat secara fisik meskipun mereka baru saja dipindahkan ke RPS.

“Pagi tadi, kami memulai pendampingan trauma healing melalui aktivitas storytelling untuk membantu mereka memproses pengalaman buruk secara sehat. Alhamdulillah, mereka dalam kondisi baik, saling menjaga, dan aktif,” kata Titto. Ia menambahkan bahwa tim pendamping akan menyusun rencana pemulihan lebih lanjut untuk ke-12 anak tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan