Tanggapi Aksi Tak Senonoh Dua Pelajar di Kuningan, Begini Kata Bey Machmudin

JABAR EKSPRES, BANDUNG – Aksi tak senonoh hubungan sesama jenis yang dilakukan oleh dua pelajar di Kabupaten Kuningan, kini telah menjadi perhatian penting bagi sejumlah pihak salah satunya Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin.

Tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh dua orang pelajar di Kabupeten kuningan tersebut, Bey menyebut hal ini sudah ditangani baik oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) maupun aparat setempat.

“(Pelajar yang di Kuningan), Itu KCD (Kantor Cabang Dinas) sudah menindaklanjuti dengan aparat setempat. Orangtuanya juga sudah dipanggil, dan solusinya akan pindah sekolah. Informasinya baru itu saja,” ujarnya saat ditemui di Unpad Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (7/10).

Untuk mengantisipasi hal-hal serupa, Bey meminta agar seluruh pihak khusunya Dinas Pendidikan (Disdik) untuk dapat segera mengambil langkah.

BACA JUGA:Benteng Perumahan Mandalika Ambruk, Tiga Anak Jadi Korban

“Saya minta agar lebih banyak lagi berkomunikasi ke siswa. Terutama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama. Ini tidak hanya di Kuningan saja, dan saya sudah sampaikan hal ini ke Plh Kadisdik. Jadi harus ada tokoh agama, tokoh masyarakat untuk bicara di sekolah,” ucapnya.

Dengan demikian, Bey berharap, dengan cara ini segala tindakan negatif khususunya yang dilakukan siswa atau pelajar dapat dicegah dan diantisipasi.

“Kami harus bicara juga dengan dinas terkait bagaimana solusi jangan hanya mitigasi. Tapi preventif seperti apa. Ini masih kami bahas,” imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, dua pelajar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Jabar), viral di media sosial setalah melakukan aksi tak senonoh dengan cara melakukan hubungan intim sesama jenis.

BACA JUGA:Keterlibatan Orang Kepercayaan Gubernur Terkait OTT Kalsel, Modus Praktik Korupsi?

Lewat video yang berdurasi 3 menit 24 detik, dua pelajar tersebut tampak melakukan aksinya di sebuah ruangan berlatar belakang biru dengan di sisi kakan-kirinya terlihat sebuah kursi dan meja seperti di ruang belajar atau kelas.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar Siska Gerfianti, mengaku cukup prihatin dengan aksi yang dilakuan oleh dua orang pelajar teresebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan