JABAR EKSPPRS – Kota macet jadi predikat yang semakin melekat bagi Kota Bandung. Bahkan Asia Development Bank (ADB) pada Tahun 2022 menempatkan kota kembang sebagai daerah paling macet se-Indonesia disusul Jakarta dan Surabaya.
Hal ini pun semakin menambah kompleksitas yang terjadi pada Ibu Kota Jawa Barat tersebut. Pasalnya, masalah kemacetan jadi isu yang kerap kali dibahas di setiap pergantian kepala daerah maupun wakil rakyat.
Penyelesaian kemacetan sendiri masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025. Penguraiannya yakni melalui pembangunan maupun pembenahan infrastruktur baik pembangunan fly over baru, perluasan jalan, hingga angkutan masal terpadu.
BACA JUGA: Usai TPAS Sarimukti Melebihi Kapasitas, Pemkab Bandung Baru Minta Warga Olah Sampah Mandiri
Selain itu, penyelesaian kemacetan di Kota Bandung pun masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dua periode berturut-turut. Yaitu tahun 2013 hingga 2018 disusul 2018 hingga 2023 lewat program bertajuk “Bebas Macet”.
Namun realitas yang terjadi, masyarakat Kota Bandung masih terperangkat oleh hiruk pikuk kemacetan yang hampir mengular di seluruh wilayah Kota Kembang.
Bandung Bakal Kembali Memiliki Flyover Baru
Penguraian kemacetan lewat pembangunan infrastruktur jalan layang nyata dilakukan Pemerintah Kota Bandung. Terhitung dalam Sewindu, sudah 4-5 flyover baru hadir di Kota Kembang.
Terbaru yakni pembangunan jalan layang yang berlokasi di wilayah Nurtanio. Pembangunan yang di danai Kementerian PUPR tersebut menghabiskan total anggaran sebesar Rp 295 miliar.
BACA JUGA: Lagi Berbagi Saldo DANA Gratis, Ini LINK DANA KAGET yang Bisa di Klaim Hari Ini!
Adapun rinciannya yakni Rp 120 miliar guna pembahasan lahan di wilayah tersebut, dan Rp 175 miliar guna pembangunan kontruksi. Rencana awal rampungnya jalan layang ini akan terealisasi pada tahun 2024.
Menurut Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A Koswara menyebut, ini sebagai langkah penguraian kemacetan di Kota Kembang. Namun Disinggung soal berapa lagi flyover yang akan dibangun di Kota Bandung, dirinya tak menjawab secara rinci.
“Yang pasti ini merupakan salah satu upaya mengurangi kemacetan lewat pembangunan flyover. Sekarang kita terus menggodok perampungan jalan layang di wilayah Nurtanio,” katanya.