CIANJUR – Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jeje Wiradinata, mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sindangbarang di Kabupaten Cianjur, Senin (7/10).
Kunjungan ke rumah sakit yang baru beroperasi 1 Agustus 2024 ini, merupakan rangkaian dari kegiatan “Saba Baraya Jabar Selatan” bersama calon gubernur Jawa Barat Jeje Wiradinata.
Jeje mengatakan beroperasinya RSUD Sindangbarang dapat meningkatkan indeks kesehatan warga sekaligus menjadi fasilitas penunjang percepatan pemekaran Cianjur Selatan menjadi daerah otonomi baru.
Dengan beroperasinya rumah sakit di pesisir selatan itu, menambah jumlah rumah sakit milik pemerintah menjadi empat rumah sakit, yaitu RSUD Pagelaran, RSUD Sayang Cianjur, RSUD Cimacan, dan RSUD Sindangbarang.
“Tentu dengan beroperasinya RSUD Sindangbarang ini dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di pesisir selatan sehingga tidak perlu lagi ke Kota Cianjur,” kata Jeje Wiradinata.
Lebih lanjut di jelaskan Jeje, wilayah Jabar Selatan saat ini perlu dimekarkan, untuk mempercepat pembangunan yang masih terbilang sangat lambat saat ini.
Seperti misalnya, kata dia, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya.
“Syarat pembentukan daerah otonomi baru tidak hanya kantor pemerintahan, termasuk rumah sakit dan fasilitas umum lainnya,” ungkapnya.
Mantan Bupati Pangandaran ini menegaskan akan membawa perubahan dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan dan pendidikan bila terpilih menjadi gubernur Jawa Barat nanti.
“Konsep yang diusung pasangannya adalah Jabar untuk Semua. Mengingat saat ini banyak terjadi kesenjangan masyarakat di daerah, baik di sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur,” kata Jeje Wiradinata.
Ia mengatakan indeks- indeks pembangunan (IPM), ekonomi, kesehatan,dan lainnya sangat tidak merata antara daerah satu dengan lainnya, seperti terjadi di Bandung Raya, Rebana, dan Priangan timur.
Konsep Jabar untuk semua kata Jeje, merupakan jawaban untuk memecahkan persoalan kesenjangan yang terjadi di setiap daerah.
“Dan angka IPM, laju pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, rasio perkapita. Itu terjadi kesenjangan,” pungkas Jeje Wiradinata yang didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono. (*)