Izin Diduga Tak Jelas, Pemilik Tanah BCL Minta Developer Mandalika dan Pemkot Cimahi Tanggung Jawab

JABAR EKSPRES – Sebuah tembok penahan tanah (TPT) dari proyek pembangunan perumahan Mandalika di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, mengalami longsor pada Senin, (7/10/24) pagi.

Material tanah dan batu dari TPT yang ambruk menghantam permukiman warga di Perumahan Bukit Cibogo Living (BCL).

Akibat kejadian ini, setidaknya dua rumah di Perumahan BCL mengalami kerusakan berat. Dinding belakang rumah tersebut jebol akibat tertimpa reruntuhan batu dari TPT yang jatuh dari ketinggian sekitar 30 meter dengan kemiringan 40 derajat.

BACA JUGA: Dinkes KBB Temukan 130 Kasus HIV/AIDS Periode Januari-Agustus 2024

Pemilik tanah Bukit Cibogo Living (BCL), Eli, merasa dirugikan akibat insiden ambruknya benteng perumahan PT. Mandalika yang mengakibatkan kerugian materi hingga lebih dari Rp1 miliar.

“Satu unit saja sudah bernilai sekitar Rp660 jutaan. Saya kaget dan cemas, karena sudah beberapa kali memperingatkan PT. Mandalika agar pembangunan tidak membahayakan Kompleks Bukit Cibogo Living, tapi tampaknya peringatan sepertinya tidak digubris,” ujar Eli saat ditemui di lokasi, Senin (7/10/24).

Eli juga mempertanyakan tanggung jawab Pemerintah Kota Cimahi terkait perizinan pembangunan yang diduga tidak mempertimbangkan dampak lingkungan.

BACA JUGA: M Rachmat Bakal Gantikan Saan Mustopa jadi Ketua DPW Nasdem Jabar

“Saya juga ingin mempertanyakan kepada pemerintah Kota Cimahi kenapa tidak memikirkan terhadap dampak lingkungan sehubungan dengan dikeluarkannya perizinan ini,” tambahnya.

Menurut Eli, pembangunan perumahan BCL yang mencakup 23 unit kluster baru saja mendapatkan izin tiga tahun setelah proses pembangunan dimulai.

Eli mengaku, sejak awal sudah mengkhawatirkan masalah konstruksi dan sempat menawarkan solusi terkait saluran pembuangan air, namun tidak mendapat respons yang memadai.

BACA JUGA: Tanggapi Aksi Tak Senonoh Dua Pelajar di Kuningan, Begini Kata Bey Machmudin

“Saya sudah legowo menawarkan pembuangan air ke kolam di sebelah barat, tapi sepertinya tidak direspons,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap konsumen yang merasa cemas dan trauma akibat insiden ini.

“Saya minta pihak Mandalika harus bertanggungjawab kepada konsumen di sebelah selatan, minimal carikan kontrakan untuk pihak yang terdampak. Saya minta pembangunan perumahan Mandalika ditutup,” tegas Eli.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan