Guru Honorer Berkeluh Kesah, Farhan Janjikan Solusi Tingkatkan Kesejahteraan

JABAREKSPRES – Calon Wali Kota Bandung Muhammad Farhan bertemu dan menerima aspirasi dari guru honorer yang tergabung di Asosiasi Guru dan Tenaga Honorer (AGTH). Sebagian besar mengeluhkan minimnya pendapatan dan keinginan untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN ).

Mendengar berbagai keluhan tersebut, Muhammad Farhan juga manaruh harapan yang sama. Menurutnya, kesejahteraan para guru honorer harus meningkat.

Farhan berjanji jika terpilih sebagai Wali Kota Bandung nanti akan berupaya keras untuk memperjuangakan nasib para guru honorer.

Guru dengan status honorer yang ada di Kota Bandung sejauh ini sudah diberikan insentif. Meski nilainya kurang memadai. Untuk itu, Farhan akan mengupayakan alokasi anggaran untuk penambahan insentif tersebut.

‘’Kita sama-sama tahu keterbatasan anggaran baik dari pemerintah daerah maupun pusat menjadi kendala, tapi kita sama-sama ikhtiar untuk mewujudkan itu,’’ ujar Farhan.

Calon wali Kota Bandung nomer urut 3 itu mengungkapkan, keberadaan guru berstatus honorer masih sangat dibutuhkan. Sebab, jika dihapuskan maka dapat dipastikan akan kekurangan tenaga pendidik.

Untuk mengangkat menjadi PNS harus memerhatikan rasa keadilan. Sebab, di organisasi perangkat daerah (OPD) banyak pegawai yang masih berstatus honorer.

“Wali kota betul punya kewenangan mengangkat. Tapi setiap pengangkatan, berarti mengurangi jatah-jatah pengangkatan di dinas lain. Jadi wali kota harus hati-hati, harus menghitung betul agar terjadi rasa adil,” katanya.

Untuk itu, agar pendapatan bagi guru mencukupi, pelu ada kombinasi anggaran antara pemerintah daerah dan pusat.

Farhan menilai, sejauh ini anggaran pendidikan dialokasikan sebesar 20 persen. Akan tetapi tidak semuanya berada di dinas pendidikan.

‘’Ada juga di dinas lain yang sifatnya untuk kebutuhan pendidikan, ada juga dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Cara lain agar pendapatan para guru bertambah adalah, dengan dilibatkan dalam program pelatihan di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM).

Selain itu, juga bisa dilibatkan dalam program makan bergizi gratis bagi anak sekolah yang digagas presiden terpilih, Prabowo Subianto. Dengan begitu, akan mendapatkan tambahan pemasukan.

‘’Jadi guru-guru bisa mengajar di PKBM dan LKP dan mengelola makan bergizi gratis di sekolah,” pungkas Farhan. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan