“Selain itu, pasangan generasi milenial dan gen Z, yang kini mendominasi angka pernikahan, cenderung lebih menyukai hal-hal yang praktis dan minimalis, termasuk dalam hal dokumentasi prewedding,” tutur Suchi.
Saat ini, lanjutnya, tidak sedikit pasangan yang cenderung mencari pengalaman yang lebih terkurasi dan efisien, dengan tetap menekankan kualitas visual yang tinggi untuk diabadikan di media sosial dan dengan harga yang terjangkau.
Ditambah lagi, teknologi digital juga menjadi bagian tak terpisahkan, mulai dari undangan online hingga dokumentasi pernikahan yang diunggah di platform media sosial. Hal ini, Suchi menilai sejalan dengan gaya hidup mereka yang dinamis dan serba cepat.
“Secara keseluruhan, Studio Prewed yang tanpa ribet berkembang sebagai respons terhadap kebutuhan pasangan modern, dan fluktuasi angka pernikahan selama lima tahun terakhir turut memengaruhi preferensi ini,” ujarnya.
Yang jelas, tambah Suchi, Studio prewed menawarkan solusi bagi pasangan yang ingin tetap merayakan momen spesial mereka dengan indah, tetapi dengan cara yang lebih sederhana dan tanpa banyak hambatan untuk mendapatkan kenangan prewedding yang sempurna.
“Kombinasi antara kepraktisan, estetik, dan fleksibilitas menjadikan studio prewedding ini pilihan populer di kalangan generasi yang mengutamakan pengalaman yang meaningful dan mudah diakses,” tandasnya.**