JABAR EKSPRES, BANDUNG – Kondisi terik matahari yang terasa lebih menyengat di wilayah Bandung Timur nyatanya mendapat fokus perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Menurut Peneliti Iklim Akademi Universitas Pendidikan Indonesia, Nurdiawan menyebut, suhu panas yang lebih menyengat di wilayah Bandung Timur disebabkan oleh fenomena Urban Heat Island.
Kurangnya daya dukung pohon pelindung dan telatnya penghijauan kembali di wilayah tersebut menyebabkan suhu panas terserap langsung oleh jalan raya. Sehingga, daya lepas suhu sinar matahari menyebabkan kondisi terik yang kebih panas dari biasanya.
BACA JUGA:Satu Tahun Beroperasi, Kehadiran Whoosh Diklaim Mampu Kurangi Emisi Kendaraan Rp6,8 Miliar
“Nah ini yang kemudian kenapa terasa panas, hal itu disebabkan oleh jalan raya yang menyerap panas yang suhunya menyebabkan tambah panas. Fonomena ini disebut Urban Heat Island,” katanya kepada Jabar Ekspres, beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal ini, Pemkot Bandung tengah mempersiapkan program penghijauan kembali di lahan kritis yang berlokasi wilayah Timur Kota Bandung. Fokus utamanya bukan hanya mengatasi kondisi panas yang lebih terik dari pada biasanya, tetapi sebagai penanggulangan kawasan-kawasan yang berpotensi mengalami bencana dan penurunan kualitas tanah.
Agar hal ini terlaksana dan menjadi program berkelanjutan, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A Koswara meminta agar masyarakat ikut berpartisipasi guna terealiasinya kelestarian lingkungan di wilayah Kota Kembang.
BACA JUGA:Bom AS Sisa Perang Dunia II Meledak di Bandara Jepang, 87 Penerbangan Dibatalkan
“Kita harus mendorong kepedulian semua pihak untuk menunjukkan bahwa Pemkot sangat fokus pada kelestarian lingkungan dan kapasitas daya dukungnya,” ujarnya.
Rencananya, penghijauan ini bakal dilakukan di beberapa lahan kritis seperti wilayah Kanhay, Cibiru yang memiliki luas tanah sekitar 10 hektare.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban program penghijauan ini, nantinya setiap pohon bakal dipasang barcode guna memonitor agar mampu tumbuh dengan baik.
Pemkot Bandung pun bakal menggandeng Dinas Kehutanan Jawa Barat, Pengusaha, maupun komunitas lokal untuk memperluas cakupan lahan penghijauan di Kota Kembang. (Dam)