JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan pembicaraan menarik dalam spoiler One Piece Chapter 1128 yang sedang ramai di kalangan para penggemar.
Saat ini Kru Mugiwara sedang terjebak dalam dunia ilusi yang dikendalikan kekuatan misterius. Tidak hanya harus menghadapi musuh yang tak terduga, mereka juga dikejar oleh Sun God palsu, sosok raksasa mengerikan dengan tanduk rusa di kepalanya, sementara mereka berusaha kabur dari jebakan mematikan.
Namun, di balik semua itu, ada rahasia yang jauh lebih dalam. Apakah dunia mainan ini hanya permainan dari dewa penipu, Loki, yang ingin mempermainkan nasib manusia?
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai tuntas untuk mengikuti pembicaraan menarik dalam spoiler One Piece Chapter 1128.
BACA JUGA: Spoiler One Piece Chapter 1128: Sosok Dewa Matahari Akhirnya Muncul!
Kru Topi Jerami Terjebak di Dalam Ilusi Kotak Mainan
Pada One Piece chapter 1128, diceritakan bahwa kru Topi Jerami mengalami perpisahan menjadi dua kelompok yang masih belum diketahui penyebabnya. Mereka tiba di tempat yang mereka kira adalah desa raksasa, namun pada kenyataannya tempat tersebut hanyalah sebuah ilusi.
Seluruh desa dan penduduknya ternyata merupakan manusia biasa yang terjebak di dalam kotak mainan raksasa. Tempat ini dikenal sebagai Sunangard, sebuah ruangan besar yang menyimpan banyak misteri.
Pertarungan dengan Sun God Palsu
Setelah berhasil menghancurkan dinding ilusi dan menemukan Chopper di luar, mereka harus menghadapi ancaman baru. Sun God palsu, seorang raksasa besar dengan tanduk rusa di kepalanya, masuk ke ruangan tersebut dan mengejar kru Topi Jerami.
Dengan cepat, kru pun melarikan diri menggunakan kucing besar yang sebelumnya sudah mereka temukan. Pertarungan menegangkan pun terjadi, dan cerita terus berlanjut dengan serangan dari sosok raksasa tersebut.
Inspirasi dari Gulliver’s Travels dan Mitos Nordik
Bocoran kali ini menampilkan referensi yang menarik dari novel klasik “Gulliver’s Travels” karya Jonathan Swift. Dalam novel ini, Swift mengkritik pemerintah Inggris dan obsesi masyarakat terhadap teknologi. Hal ini mirip dengan situasi yang dialami kru Topi Jerami di mana mereka terjebak dalam dunia ilusi.