Jabar Ekspres – Janji relokasi puluhan kepala keluarga (KK) terdampak bencana longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum jelas.
Mereka kehilangan tempat tinggal akibat bencana longsor yang terjadi 23 Maret 2024 lalu. Hampir delapan bulan pasca kejadian, janji relokasi dan bantuan pembangunan rumah bagi korban terdampak belum diwujudkan oleh pemerintah daerah.
Dari 25 KK yang mengungsi di Gor Desa Cibenda, kini tersisa tinggal 20 kepala keluarga. Mereka masih mengharapkan realisasi yang dijanjikan oleh Pemkab Bandung Barat.
Camat Cipongkor, Rega Wiguna menjelaskan, hingga saat ini sebagian warga terdampak bencana tanah longsor masih bertahan di lokasi pengungsian.
“Masih di posko ada kurang lebih ada 20 Kepala Keluarga, sebagian sudah pulang. Ada juga yang ke rumah keluarganya,” katanya saat dihubungi, Rabu (2/10/2024).
Puluhan warga yang masih bertahan di posko pengungsian, lanjut Rega adalah korban yang rumahnya rata dengan tanah akibat bencana longsor.
Ia menambahkan, mayoritas warga yang masih mengungsi akibat rumah yang ditempatinya mengalami rusak berat.
“Sementara yang masih bertahan di Posko, yakni di Kantor Desa itu karena rumahnya rata dengan tanah tergusur longsor,” katanya.
Ia menambahkan, Pemdes Cibenda sebenarnya sudah menyiapkan lahan sekitar 5.000-10.000 meter persegi untuk pembangunan rumah.
Menurutnya dari dua titik yang diajukan, baru satu lokasi mendapatkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Terdapat 2 titik lokasi relokasi dari Kades, satu titik sudah dapat jawaban dari badan geologi. Nah sekarang tinggal proses di Pemda,” katanya.
Ia menegaskan, saat ini proses relokasi tersebut tinggal menunggu tindak lanjut dari Pemkab Bandung Barat.
“Sudah ada lahan relokasi, dan Kades sudah berkirim surat mengenai lokasi relokasi di Kampung Jati yang direkomendasikan,” tandasnya. (Wit)