Memakai kemeja kerja berwarna merah, Amjad, sapaan akrabnya, menyambut Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Ruko Aria Graha Regency No. 1 Jl. Aria Utama, Metro Soekarno Hatta, Kota Bandung pada Senin (30/9) sore. Ada kesan yang berbeda kala bertemu Amjad. Sebuah kesan anak muda tangguh yang mengambil peran besar dalam bisnis keluarga.
“Ini kan perusahaan keluarga. Saya kebetulan baru. Jadi mungkin terjun langsung ke dunia manufaktur dan bergabung itu baru dua tahun. Tapi memang kalau ngikutin sudah dari kecil. Jadi dari mungkin 2021 lah mulai ikut mengurus,” cerita pemuda kelahiran tahun 1998 tersebut.
Menurutnya perjalanan Kawani sebagai perusahaan manufaktur, tidak selamanya mulus. Namun Kawani memiliki visi menjadi perusahaan manufaktur dengan komponen dan perkakas teknik presisi yang kuat. Serta profesional dalam melayani industri di Indonesia. Lantas berbenah dan meningkatkan kapasitas para mekanik menjadi salah satu upaya menunjang hal demikian.
YDBA merupakan pihak yang berhasil memberi ruang untuk berbenah tersebut. Mulai dari diberi pelatihan, diikutsertakan dalam pameran, lalu business matching. Bahkan sampai dipertemukan dengan perusahaan-perusahaan Astra Auto Parts. Dirinya menjelaskan bahwa pelatihan yang memberi dampak terhadap kinerja para mekanik, yakni berkenaan system manage.
“Kerap kali pelatihan-pelatihan hard skill. Mereka juga buat pelatihan seperti demikian. Terbaru nanti yang akan datang seminggu lagi, mau ada pelatihan CNC, ini perihal operasional mesin bidang manufaktur juga.” sambungnya.
Selain itu, dirinya menegaskan bahwa Kawani berkomitmen dalam peningkatan kualitas produk. Bahkan produk yang dikirimkan ke custumer hingga ke depannya dapat menuju Zero Claim Customer. Amjad pun menyebut, pihaknya tidak segan untuk dating dan memperbaiki apabila produk yang dikirim ke customer, dalam keadaan Not Good (NG).
Namun di samping perjalanan dan usaha untuk berbenah menjadi UMKM Manufaktur yang semakin baik. Dia mengutarakan harapan bagi YDBA dan keberlangsungan pembinaan para UMKM yang di bawah yayasan tersebut. Sebuah masukan guna YDBA mampu memberi ‘warna’ yang inovatif dalam pelatihan bagi para UMKM binaan.