Psikolog Klinis Ahli Madya Pembina Utama Muda RSJ Jabar Lismainar mengungkapkan penyebab judi online bisa membuat kecanduan dari kaca mata psikologis. Hal itu yang membuat orang sulit keluar ketika sudah terjerumus judi online.
Lismainar menguraikan, cara kerja judi online mirip dengan kecanduan narkotika. “Judi itu menyenangkan, sehingga tubuh akan merangsang hormon dopamin pada otak. Ini membuat manusia terdorong untuk terus berjudi karena ingin mendapatkan sensasi yang sama, istilahnya kecanduan,” tuturnya, Jumat (30/8).
Lismainar melanjutkan, kecanduan itu kalau dibiarkan terus-menerus bakal berdampak buruk. Dampaknya bisa ke kehidupan, kesehatan, perilaku hingga persoalan psikologis.
Misalnya dari sisi kehidupan, orang yang kecanduan judi online akan mengalami masalah keuangan. Mereka sampai harus cari pinjaman kesana kemari supaya bisa judi, bahakan bisa sampai ke tindakan kriminal lain seperti mencuri.
Kecanduan judi online juga bisa membuat hubungannya dengan keluarga maupun pertemanan bisa terganggu. Seperti kasus perceraian karena faktor judi online. “Kecanduan judi online juga bisa membuat orang kurang nafsu makan, karena lebih ingin merangsang hormon dopamin dengan main judi dari pada makan,” tuturnya.
Masih kata Lismainar, dampak buruk judi online itu juga bisa membuat orang lebih tertutup. Orang juga bisa dibuat gelisah ketika tidak melakukan judi online. Di tingkat kristis, orang bisa jadi depresi. “Dampak terbesar kecanduan adalah depresi, karena tidak menang-menang. Itu juga bisa membuat orang akhirnya menyudahi hidup,” jelasnya.
Sebab Terjerumus Judi Online
Lismainar juga menjabarkan sejumlah faktor yang membuat orang bisa terjerumus ke dalam lingkaran setan judi online. Faktor itu mulai dari masalah psikologis hingga persoalan ekonomi.
Lismainar menguraikan, dari sisi psikologis misalnya, orang pilih main judi online karena bentuk pelarian masalah pribadi. “Misal pelarian dari masalah hidup, atau dorongan ingin tampil sempurna sehinga cari cara instan dengan judi,” tuturnya.
Faktor berikutnya bisa karena persoalan sosial. Orang mulai main judi online karena bergaul dengan teman yang suka judi online. Termasuk karena faktor promosi yang agresif dari situs judi online.