4 Inovasi IPB University di Bidang Teknologi AI Resmi Diluncurkan, Ada Drone Pantau Biota Laut

JABAR EKSPRES – IPB University meluncurkan sejumlah inovasi di bidang kecerdasan buatan atau teknologi AI di Ballroom IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor pada Senin, 30 September 2024.

Ada empat inovasi berbasis teknologi AI yang dipamerkan, dengan mencakup berbagai sektor vital seperti agromaritim, pertanian, kesehatan hewan, serta kelautan dan perikanan.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria, menjelaskan, betapa pentingnya penerapan teknologi AI dalam segala bidang, tidak hanya untuk masa sekarang tapi juga masa depan yang mendatang.

“Kita perlu mengadopsi teknologi AI sebagai langkah menuju kemajuan. Melalui launch inovasi AI dari IPB, kita ingin mempercepat arus transformasi teknologi sehingga bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya,” katanya saat dijumpai di IICC usai peluncuran.

Prof Arif menuturkan, bahwa perkembangan teknologi AI sedang pesat sekali di dunia saat ini, dan IPB University berkomitmen untuk menggunakan teknologi ini pada sektor-sektor strategis, termasuk dalam logistik agromaritim.

“Pertanian agromaritim di IPB telah melewati era konvensional, mereka kini telah beralih ke sistem yang berbasis AI,” jelas dia.

Sebagai kontribusi tambahan dalam bidang pendidikan, IPB University telah membuka program studi kecerdasan buatan yang bertujuan meraih lulusan-lulusan berkelas dalam bidang AI.

“Dalam tiga tahun ke depan, lulusan dari program studi ini diharapkan dapat menjadi tenaga ahli yang dapat mempercepat pengembangan teknologi AI di Indonesia,” tutur Prof Arif.

Ia mengungkapkan, empat inovasi yang diluncurkan mencakup berbagai bidang. Pertama, inovasi sistem logistik berbasis AI yang dipimpin oleh Yandra Arkeman.

Kedua, radar untuk mendeteksi kesehatan hewan berbasis AI yang dikembangkan oleh Baba Barus dan tim.

Ketiga, inovasi drone dan sistem televisual berbasis AI yang dikembangkan oleh Indra Jaya untuk memantau biota laut secara efisien.

“Teknologi ini mampu memangkas waktu kerja dari 200 hari menjadi satu hari untuk memantau 20 km² area laut,” terang dia.

Inovasi keempat adalah teknologi AI dan IoT untuk monitoring kesehatan kuda yang
dikembangkan oleh Sony Hartono Wijaya.

“Kuda adalah hewan yang sangat mahal dan penting, tidak hanya untuk olahraga tapi juga untuk militer. Diperlukan deteksi dini terhadap kesehatannya, dan teknologi AI ini menjadi solusinya,” papar Prof Arif.

Writer: Yudha Prananda

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan