JABAR ESKPRES — Berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem berpotensi melanda wilayah Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung termasuk wilayah yang akan diguyur hujan deras dalam beberapa waktu ke depan.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara Hanafi meminta, masyarakat untuk tetap waspada terkait kondisi cuaca ekstrem saat ini. Bencana banjir dan pohon tumbang menjadi salah satu hal yang disiagakan di Kota Bandung.
“Untuk persiapan musim hujan memang kita mewaspadai bencana alam khususnya banjir dan pohon tumbang. Kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan mitigasi bencana tersebut,” pinta Koswara kepada wartawan di Balaikota, baru-baru ini.
BACA JUGA: Ketum Golkar Targetkan Kemenangan 60 Persen Pilkada Serentak 2024 di Jabar
Dia menambahkan, salah satu penyebab banjir yang terjadi di Kota Bandung yakni sampah liar yang kerap kali menyumbat drainase saat hujan mengguyur Kota Bandung. Sehingga, perlu penanganan khusus untuk mengatasi masalah tersebut.
“Sampah liar itu kan selain merusak lingkungan jadi penyebab rusaknya drainase. Kita pengelolaan sampah liar ini perlu diperhatikan, termasuk masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan,” tambahnya.
Pihaknya juga menyoroti, masyarakat saat ini kerap membuang sampah sembarangan saat pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS), yakni akibat pengangkutan sampah yang terlambat.
“Jika ada telat saat pengangkutan, bukan berarti sampahnya harus dibuang sembarangan tapi tetap di TPS. Khususnya di kawasan perkotaan untuk membuang sampah itu harus displin, karena penyebab tersumbatnya drainase yang mengakibatkan banjir,” ucapnya.
Selain faktor sampah, menurutnya, perubahan fungsi dari hulu Kawasan Bandung Utara (KBU) turut memperparah kondisi banjir yang terjadi di Kota Bandung. Jika melihat dari kondisi geografis, Kota Bandung sendiri menjadi dasar cekungan Bandung Raya.
“Seharusnya hutan lindung yang ada di bagian hulu itu sekarang banyak terbuka dan tidak bisa menahan air, sehingga di hilir (Kota Bandung) terjadi banjir. Jadi perlu penanganan berbagai stakeholder,” ujarnya.