JABAR EKSPRES – Kuota ritase sampah dari Kabupaten Bandung ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, di Kabupaten Bandung Barat sempat distop sementara.
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, pembatasan tersebut membuat pembuangan sampah dari Kabupaten Bandung sempat dihentikan, sekira salama tiga hari.
Adapun pengiriman kembali dilakukan, seluruh armada truk pengangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, hanya diperbolehnya beroperasi 50 persen per harinya, terhitung sejak Kamis, 26 September 2024.
Kepala UPT Kebersihan Wilayah Timur DLH Kabupaten Bandung, Rana Sutrisna, membenarkan, jika situasi saat ini pengiriman sampah kuota ritasenya dibatasi.
“Untuk UPT Kebersihan Rancaekek yang membawahi 7 kecamatan diwilayah Bandung saja, hanya 13 armada truk per hari yang boleh beroperasi menarik dan membuang sampah ke TPAS Sarimukti, ” katanya, Jumat (27/9).
Rana menjelaskan, akibat adanya pembatasan tersebut, dipastikan akan menghambat penarikan dan pembuangan sampah di wilayah Bandung Timur.
Hal itu dikarenan penarikan terpaksa harus tertunda, dampak dari adanya kuota ritase sampah yang dibatasi.
Diketahui, pascadistopnya sementara pembuangan sampah dari Kabupaten Bandung ke TPAS Sarimukti, KBB beberapa hari yang lalu, sampah pun kian menumpuk di sejumlah titik.
Bahkan di Pasar Sehat Cileunyi (PSC) dan Pasar Baleendah yang sebelumnya sudah menumpuk belum terangkut, pasca distopnya sementara pembuangan sampah ke TPAS Sarimukti, kini kian menggunung.
Selain itu, pasca distopnya pembuangan sampah ke TPAS Sarimukti, puluhan pengemudi truk pengangkut sampah dari DLH Kabupaten Bandung sudah dua hari ‘nganggur’. Puluhan armada truk pun kini terparkir di garasi DLH Kabupaten Bandung.
“Karena kuota ritase ke TPAS Sarimukti habis, kami sudah dua hari nganggur. Jika kemarin sudah menarik sampah, ya disimpan dulu di garasi DLH,” jelasnya.
Rana menerangkan, pihaknya tak mengetahui kapan ada penambahan kembali kuota ritase sampah untuk Kabupaten Bandung ke TPAS Sarimukti.
“Belum tahu kapan ada penambahan kuota ritase ke TPAS sehingga kami bisa kembali bekerja,” terangnya.
Dari pantuan di lapangan, terutama di Pasar Sehat Cileunyi, sampah yang sebelumnya kembali menggunung, pasca distopnya pembuangan ke TPAS Sarumukti kian menggunung disejumlah titik.