JABAR EKSPRES – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beberkan target dalam lima tahun kedepan, hingga 2030, akan menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebanyak 5 gigawatt (GW).
Mengingat potensi pengembangan angin ini cukup besar, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi. Menyebut bahwa target ini telah dituangkan dalam Rencana Umum Penyedian Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2035.
Selain itu, target penambahan kapasitas PLTB ini juga telah tuangkan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).
“Saat ini RUKN sedang dibahas, selanjutnya dibuat RUPTL baru dan di dalamnya target lima tahun ke depan. Kita sudah tahu langkahnya 5 GW, jadi sampai dengan tahun 2030 kita butuh 5 GW,” ujarnya.
BACA JUGA:Lawan Stunting dengan Kolam Lele Buruan Sae Cijagra Kota Bandung
Eniya memaparkan bahwa potensi angin di Indonesia mencapai 154,6 GW dengan rincian potensi angin onshore sebesar 60,4 GW dan potendi angin offshore sebesar 94,2 GW. Dengan potensi angin nasional wilayah timur Indonesia, diantaranya Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara berpotensi mencapai 40 persen.
Kendati demikian, potensi angin yang dimanfaatkan menjadi PLTB hingga tahun ini masih sangat minim, hanya sebesar 152,3 megawatt. Sedangkan pemerintah telah menargetkan kapasitas terpasamh PLTB menjadi 37 GW di tahun 2060 nanti.
Dengan begitu, Eniya menyebut perlu adanya kolaborasi dan kerja sama dengan dunia internasional, agar bida memajukan pengelolaan investasi penyediaan tenaga listrik bebasis EBT, terlebih yang bersumber dari angin.
Kemudian, Eniya juga menyampaikan bahwa PLBT tidak hanya dijadikan sebagai sumber energi, namun bisa juga dapat menjadi objek wisata baru.
Mengingat potensi angin di Indonesia berada di daerah-daerah wisata seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa bagian timur dan Jawa bagian selatan.