JABAR EKSPRES – Motif penyiraman rekan kerja Agus Salim terungkap oleh sebab sakit hati sering ditegur dengan kata-kata tak pantas, pelaku nekat menyiramkan air keras pada Agus Salim hingga mengalami luka bakar parah.
Peristiwa tragis menimpa Agus Salim, seorang pria yang menjadi korban penyiraman air keras oleh rekan kerjanya, JJS alias Aji (18). Insiden ini terjadi di Jalan Nusa Indah Kresek, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu (1/9/2024) malam. Kasus ini kembali mencuri perhatian publik setelah Agus menceritakan kisah pilunya di kanal YouTube Denny Sumargo.
Agus dan Aji bekerja di sebuah kafe di Cengkareng. Menurut keterangan polisi, insiden tersebut dipicu oleh rasa sakit hati Aji karena sering ditegur dengan kata-kata tak pantas oleh Agus, yang merupakan atasannya di kafe tersebut. Aji merasa kesal karena sering disalahkan Agus terkait pekerjaan yang tidak sesuai standar.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Stanlly Soselisa, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula dari kesalahan Aji dalam mencatat pesanan pelanggan. Agus menegur Aji yang saat itu masih dalam masa pelatihan. Namun, teguran itu dianggap berlebihan oleh Aji, yang merasa dirinya tidak sepenuhnya bersalah. “Pelaku merasa tersinggung dan sakit hati akibat teguran tersebut. Hingga akhirnya, ia memutuskan menyiramkan air keras kepada korban,” ungkap Stanlly dalam konferensi pers, Kamis (5/9/2024).
Baca Juga: Kisah Tragis Agus Salim, Korban Kekerasan Oleh Rekan Kerja yang Disiram Air Keras
Sebelum peristiwa naas itu terjadi, Aji sudah merencanakan tindakan tersebut dengan menyiapkan air keras. Setelah pulang kerja, ia mengatur waktu untuk menghadang Agus yang sedang dalam perjalanan pulang. Saat itu, Agus tak menduga rekan kerjanya akan melakukan tindakan keji ini.
Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Khadafi, menambahkan bahwa pelaku tidak hanya sekadar menyimpan dendam, tetapi juga sudah merencanakan aksinya secara matang. Aji diketahui telah mengetahui kebiasaan Agus saat pulang kerja, sehingga ia bisa melancarkan aksinya dengan tepat. “Pelaku sudah menyiapkan air keras sebelum menyiramkannya kepada korban. Akibatnya, korban menderita luka bakar parah di 90 persen tubuhnya,” ujar Arsya.