JABAR EKSPRES – Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-Vinus) baru saja merilis hasil survei terbaru mengenai empat Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar dalam Pilkada 2024. Survei ini dilakukan terhadap 400 responden yang tersebar di tingkat RT di empat kecamatan di Kota Banjar pada tanggal 13 hingga 15 September 2024.
Menurut Yusfitriadi, Analis Hasil Survei sekaligus PendirI LS-Vinus, hasil survei menunjukkan bahwa pasangan calon Sudarsono-Supriana memperoleh elektabilitas tertinggi dengan persentase 30 persen. Diikuti oleh pasangan Bambang Hidayah-Dani Danial Muhklis dengan 27,75 persen.
Sementara pasangan Nana Suryana-Mujamil berada di urutan ketiga dengan 19,75 persen. Pasangan Akhmad Dimyati-Alam menempati posisi terakhir dengan elektabilitas sebesar 3,25 persen. Selain itu, terdapat 19,25 persen responden yang belum menentukan pilihan mereka.
“Hasil survei ini memiliki margin of error sebesar 5 persen. Metodologi yang kami gunakan adalah teori Slovin dengan pendekatan klaster random sampling,” jelas Yusfitriadi dalam konferensi pers yang diadakan di salah satu aula cafe di Kota Banjar pada Minggu, 22 September 2024.
Yusfitriadi menambahkan bahwa ketertarikan untuk melakukan survei di Pilkada Banjar disebabkan oleh fakta bahwa Kota Banjar merupakan wilayah dengan struktur pemerintahan yang paling sederhana, hanya terdiri dari empat kecamatan dan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang paling sedikit di Jawa Barat. Meskipun demikian, menarik untuk dicatat bahwa terdapat empat pasangan calon yang akan bertanding pada Pilkada tahun ini.
“Selain Kota Banjar, kami juga melakukan survei di Kabupaten Bogor yang memiliki jumlah DPT terbanyak, namun hanya terdapat dua pasangan calon,” tambahnya.
Selain mengukur elektabilitas, LS-Vinus juga melakukan survei untuk mengetahui tingkat konsistensi pilihan responden terhadap pasangan calon. Dari hasil survei, 39,5 persen responden menyatakan akan merubah pilihan mereka, sementara 44,5 persen menjawab tidak akan merubah pilihan, dan 16 persen lainnya tidak tahu.
“Hasil survei ini dapat menjadi acuan bagi para pasangan calon dan tim sukses mereka untuk melakukan evaluasi dan memaksimalkan perolehan suara menjelang hari pemungutan suara kurang lebih dua bulan lagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, LS-Vinus juga melakukan survei terhadap responden yang memilih untuk merubah pilihan mereka. Dari alasan yang diberikan, 27,22 persen responden mengaku akan merubah pilihan jika diberi uang. Sementara 24,68 persen responden menyatakan akan merubah pilihan karena calon yang mereka pilih terlibat dalam kasus korupsi, dan 21,52 persen karena adanya kasus hukum yang melibatkan calon tersebut. Alasan lainnya termasuk popularitas (12,03 persen), komunikasi (11,39 persen), pengaruh pihak lain (2,53 persen), serta permasalahan partai (0,63 persen).