JABAR EKSPRES – Masalah transportasi tidak luput dari sorotan Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A Koswara Hanafi yang baru saja dilantik, Jumat (20/9) hari ini. Termasuk menyoal perselisihan antara ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) di Pasir Impun, beberapa waktu lalu.
Koswara yang memiliki latar belakang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) itu menilai, permasalahan transportasi tidak bisa langsung diperbaiki selama lima bulan. Perlu proses yang lebih dari lama masa jabatan dirinya sebagai Pj Wali Kota Bandung.
“Menyelesaikan transportasi itu butuh proses. Apa yang bisa dilakukan dalam 5 bulan? Belum tentu bisa langsung terlihat masyarakat. Tapi minimal saya mau buat perbaikan di bidang transportasi,” ungkap Koswara.
BACA JUGA: Baru Urug Lahan, Pembangunan Sportainment PKJB Ditarget Tuntas Januari 2025
Berhadapan dengan awak media di Balai kota Bandung usai serah terima jabatan, pada Jumat (20/9), dirinya merincikan sejumlah hal yang bakal jadi fokus perbaikan. Diantaranya mulai dari perbaikan pengelolaan transportasi.
“Misalnya tentang regulasi dan penguatan tentang transportasi (Kota Bandung) . Pembiayaan transportasi jelas,” imbuhnya.
Selain itu, disinggung soal perselisihan antar penyedia layanan moda angkutan umum, yakni antara ojol dan opang di Pasir Impun, beberapa waktu lalu. Menurutnya hal yang perlu disorot yaitu pengelolaan penyedia layanan tersebut.
BACA JUGA: Panik Tangannya Terborgol, Pelajar di Bogor Minta Bantuan Damkar
“Masalah transportasi yang menyebabkan masalah sosial, penyelesaiannya bukan hanya di masalah transportasinya. Melainkan pengelolaan. Itu yang harus diperbaiki pemerintah,” jelas Koswara.
Menurutnya, pengelolaan transportasi yang selama ini terdapat daya saing transportasi tidak seimbang. “Harus ada penguatan supaya daya saing atau persaingan di sektor transportasi lebih berimbang dan fair. lebih bagus. Itu masalahnya di situ,” pungkasnya.