JABAR EKSPRES – Aplikasi Grafix AI kini menjadi sorotan setelah terbukti menyebarkan informasi palsu terkait kerjasama mereka dengan perusahaan penyedia internet Indonet.
Dalam sebuah video yang diunggah pada 23 Juli lalu di kanal YouTube resmi Grafix AI, mereka mengklaim telah bekerja sama dengan Indonet untuk mendukung operasional aplikasi tersebut, yang berfokus pada penyewaan GPU untuk kegiatan seperti mining. Namun, klaim ini dengan cepat dibantah oleh pihak Indonet.
Melansir dari channel youtube Roy Shakti awalnya, video tersebut menampilkan tangkapan layar dan pernyataan yang menunjukkan bahwa Indonet telah bekerja sama dengan Grafix AI. Namun, sejumlah pengguna yang curiga mulai mempertanyakan kebenaran klaim tersebut, terutama setelah muncul kejanggalan dalam video yang diunggah. Beberapa netizen bahkan menyebut gaya presentasi dalam video tersebut terkesan asal-asalan dan tidak meyakinkan.
Tak lama setelah video tersebut tersebar, seorang pengguna aktif bertanya langsung kepada pihak Indonet melalui media sosial resmi perusahaan. Indonet merespons pertanyaan ini dengan cepat dan pada Sabtu, pihaknya memberikan pernyataan resmi bahwa mereka sama sekali tidak pernah menjalin kerjasama dengan GrafixAI. Pernyataan ini pun semakin menguatkan dugaan bahwa aplikasi tersebut hanyalah sebuah skema penipuan berkedok penyewaan GPU.
Dalam klarifikasinya, Indonet menyatakan bahwa mereka tidak pernah terlibat dalam proyek apapun dengan GrafixAI dan menyebut klaim kerjasama tersebut sebagai informasi palsu alias hoaks. Indonet juga menghimbau kepada publik untuk berhati-hati terhadap aplikasi atau perusahaan yang menyebarkan informasi palsu demi keuntungan pribadi.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu Lagi oleh XFA AI, Pengguna Diingatkan untuk Tidak Lagi Melakukan Deposit Demi Aktivasi Akun
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah bahwa GrafixAI tampaknya beroperasi sebagai skema ponzi, di mana pengguna diminta untuk menyetor sejumlah uang dengan iming-iming keuntungan yang besar melalui penyewaan GPU. Banyak pengguna yang terlanjur memasukkan dana mereka ke dalam aplikasi ini dengan harapan mendapatkan profit dari investasi mereka. Namun, setelah munculnya klarifikasi dari Indonet, kekhawatiran pun mulai muncul di kalangan para pengguna.