Universitas Kuningan dan Universitas ‘Aisyiyah Bandung Beri Pelatihan dan Modal Alat Produksi untuk Komunitas Disabilitas 

JABAR EKSPRES – Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Kuningan dan Universitas ‘Aisyiyah Bandung menggelar pelatihan peningkatan keterampilan bagi para difabel rungu wicara di Desa Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berlangsung selama 3 hari ini bertema: “Kemandirian Ekonomi Komunitas Disabilitas Rungu Wicara Melalui Pelatihan Produksi Roti dan Pemasaran Digital menuju Desa Singaparna Ramah Disabilitas”,

 

Selain itu, pada kegiatan pengabdian ini pun sekaligus menyerahkan peralatan produksi roti dan kue kering serta bahan baku sebagai modal awal usaha kepada komunitas disabilitas rungu wicara.

 

Kegiatan yang berlangsung dengan penuh antusiasme ini membawa harapan besar untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi komunitas Disabilitas.

 

Sebagai informasi, Sumber dana dari kegiatan ini adalah Hibah PKM dari DRTPM, Dirjen Dikti Ristek, Kemendikbud Ristek Dikti RI tahun 2024. Serah terima asset pun ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima asset.

Tim Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Teti Rahmawati.M.Si.AK.CA dari Universitas Kuningan menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi komunitas disabilitas rungu wicara. Selain itu, bertujuan untuk mencapai kemandirian ekonomi dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi Desa.

 

Teti mengatakan, materi pelatihan yang diberikan pada kegiatan ini adalah mengenai peningkatan kepercayaan diri, pelatihan tentang pemasaran digital dan praktek langsung memproduksi roti dan kue kering.

 

“Kedepannya diharapkan Desa Singaparna dapat menjadi model desa ramah disabilitas, di mana komunitas disabilitas memiliki kesempatan yang setara dalam berwirausaha dan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi lokal,” kata Teti.

 

“Para difabel rungu wicara diharapkan mampu mempraktikkan langsung semua keterampilan yang telah dipelajari dengan membuat produk roti dan kue kering secara mandiri dan mulai merancang strategi pemasaran melalui media digital,” tambahnya.

Sementara itu, Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Aisyiyah Bandung, Salah Hayinah Rahayu menyampaikan berharap agar peralatan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh komunitas disabilitas, tim inklusi, dan pemerintah desa.

 

“Kami berharap peralatan dan bahan baku ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi komunitas difabel rungu wicara, serta mendukung upaya pencapaian Desa Singaparna sebagai desa ramah disabilitas dan lansia,” ujar salah Hayinah Rahayu.

Tinggalkan Balasan