JABAR EKSPRES – Menjelang penetapan Pilkada Kota Cimahi, pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Ngatiyana dan Adithia Yudhistira, menegaskan komitmen mereka untuk mengikuti aturan yang berlaku, serta menjaga suasana kondusif dan harmonis di antara masyarakat dan pasangan calon lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ngatiyana dalam acara silaturahmi terbuka yang berlangsung di Otutu Cafe, Leuwigajah, Cimahi Selatan, pada Sabtu (14/9/2024).
“Kalau memang sebelum penetapan kita bisa bergerak, ya kita bergerak,” tegas Ngatiyana usai acara.
Ia menegaskan bahwa seluruh langkah yang diambilnya bersama Adithia akan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ngatiyana juga menyatakan, bila nanti setelah penetapan pasangan calon dan pembagian nomor urut mereka diperbolehkan melakukan kampanye, pihaknya akan melaksanakan kampanye sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kita ikuti saja, mulai kampanye kapan aturan dari KPU, sebelum adanya penetapan kita silaturahmi saja,” ujarnya.
Ia berharap pelaksanaan kampanye di Kota Cimahi dapat berjalan dengan kondusif, damai, dan menjaga persatuan di antara masyarakat maupun pasangan calon lainnya.
“Mudah-mudahan pelaksanaan kampanye di Kota Cimahi berjalan kondusif, tentram, damai, dan rukun antar masyarakat ataupun paslon yang lainnya,” ungkap Ngatiyana.
Ngatiyana juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah kompetisi politik.
“Jangan gara-gara Pilkada terpecah belah dan saling menjelekkan. Kalau saya dijelekkan, silahkan,” tegasnya.
Terkait survei, Ngatiyana mengaku belum memiliki data terbaru dan menyarankan untuk mengonfirmasi ke tim partai di tingkat provinsi.
“Untuk hari ini mungkin dari provinsi ada survei, nanti tanyakan ke Sekwil PKB, Acep Jamaludin,” tambahnya.
Disisi lajn, calon Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira, menekankan pihaknya terus mendengarkan dan mengakomodir keluhan masyarakat, terutama dari kalangan anak muda.
“Kemarin saya nampung hadir di acara Cimahi Mengeluh yang diselenggarakan rekan-rekan Gen Z di Cimahi,” katanya.
Menurut Adithia, banyak anak muda di Cimahi yang mengeluhkan tentang pengangguran, kurangnya lapangan pekerjaan, serta minimnya fasilitas hiburan dan tempat berkumpul.
“Mayoritas soal pengangguran, lapangan kerja, hiburan juga, dan tempat-tempat nongkrong bagi anak muda,” jelasnya.