Mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana Kelompok 27 Sukses Menggelar 3 Program Unggulan di Desa Mandala Haji Bandung

JABAR EKSPRES – Mahasiswa KKN Tematik Kelompok 27 dari Universitas Bhakti Kencana Bandung telah sukses menggelar tiga program unggulan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat Desa Mandala Haji.

Dengan fokus pada pencegahan stunting, pengendalian hipertensi, dan edukasi kesehatan, program ini diharapkan membawa dampak jangka panjang dalam meningkatkan kesejahteraan warga desa.

Rangkaian Program Unggulan

1. Penyuluhan Stunting

Monitoring Dan Evaluasi Keluarga Dalam Tumbuh Kembang (Foto: Mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana Kelompok 27
Monitoring Dan Evaluasi Keluarga Dalam Tumbuh Kembang (Foto: Mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana Kelompok 27

Pada 28 Agustus 2024, Mahasiswa KKN Kelompok 27 mengadakan penyuluhan bertajuk “Monitoring dan Evaluasi Keluarga dalam Tumbuh Kembang Anak Stunting (MELETUS),” yang disampaikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Inggrid Dirgahayu, S.Kp., M.KM.

Dalam penyuluhan ini, Ibu Inggrid menekankan pentingnya penanganan stunting di Kabupaten Bandung, yang kini menduduki peringkat kelima dengan kasus stunting terbanyak di Jawa Barat.

Penyuluhan tersebut diikuti oleh 45 kader kesehatan Desa Mandala Haji dan bertempat di Aula Desa.

Tujuan utamanya adalah meningkatkan pengetahuan para kader dalam memonitor tumbuh kembang anak stunting saat kegiatan Posyandu, sekaligus menjadi penghubung antara keluarga yang memiliki anak stunting dan petugas kesehatan.

Berdasarkan data Posyandu, pada Juni 2024 tercatat 355 kasus stunting di desa tersebut, menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.

2. PMT Baso Tahu Lele & Dukungan UMKM

Pemberian Makanan Tambahan Baso Tahu Lele pada Anak Stunting di Posyandu RW 07 (Foto: Mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana Kelompok 27
Pemberian Makanan Tambahan Baso Tahu Lele pada Anak Stunting di Posyandu RW 07 (Foto: Mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana Kelompok 27

Untuk mendukung upaya peningkatan gizi, Mahasiswa KKN Kelompok 27 memperkenalkan inovasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa Baso Tahu Lele.

Makanan ini dibuat dengan bahan dasar ikan lele yang kaya protein dan diharapkan dapat membantu mengatasi masalah gizi buruk pada anak-anak di desa.

Antusiasme masyarakat terhadap inovasi ini sangat besar, karena selain memperkenalkan makanan bernutrisi tinggi, PMT ini memberikan alternatif baru bagi kader Posyandu dalam meningkatkan status gizi anak-anak.

Inovasi Baso Tahu Lele ini merupakan hasil kerja sama mahasiswa dengan pelaku usaha UMKM lokal di Desa Mandala Haji.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan