JABAR EKSPRES – Mahasiswa dari Kelompok 18 Universitas Bhakti Kencana (UBK) menggelar pengabdian masyarakat di Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Mereka meluncurkan berbagai program inovatif dan edukasi kesehatan bertema “New Zero Stunting” dan “One Village One Product” untuk mengatasi stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam menghadapi masalah stunting ini di perlukan pencegahan mengenai stunting. Menurut data yang beredar Stunting merupakan gambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronis pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting pada balita seperti karakteristik balita, pengetahuan ibu maupun faktor sosial ekonomi. Dan penelitian ini bersifat observasional yang dilakukan di Desa Bumiwangi.
Akibat minimnya pengetahuan warga desa tentang stunting, mahasiswa KKN Kelompok 18 Universitas Bhakti Kencana bekerjasama dengan pemerintah Desa Bumiwangi untuk merangkul kembali warga dalam kegiatan penyuluhan pencegahan stunting.
Kegiatan ini berisi tentang himbauan pencegahan serta penanganan stunting dengan tepat.
Mahasiswa juga melakukan intensifikasi pada warga desa khususnya para ibu-ibu yang mempunyai balita dalam memberikan makanan pendamping ASI yang tepat, murah, dan mudah didapat dari alam sekitar.
Selain itu, mahasiswa KKN Kelompok 18 UBK juga membuat salah satu produk cemilan sehat yaitu “Rice Crackers” yang sudah terjamin bahan-bahannya dan mendukung pencegahan stunting.
Hasil dan target yang ingin dicapai mahasiswa KKN Kelompok 18 adalah warga yang memiliki antusiasme yang tinggi sehingga kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan lancar dan tepat.
Sehingga, warga desa tidak merasa asing lagi dan memahami cara mencegah stunting.
Rangkaian Kegiatan
Berikut rangkaian kegiatan mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana yang sukses dilaksanakan:
1. Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan kepada ibu yang memiliki balita di RW 07,08,09 Desa Bumiwangi pada tanggal 30 Agustus 2024.
Tujuan dilakukannya penyuluhan ini karena untuk menumbuhkan pengetahuan terkait stunting pada anak dan menyadarkan ibu akan pentingnya memenuhi asupan gizi seimbang pada masa pertumbuhan anak.